REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Partai konservatif Yunani, Demokrasi Baru memenangkan pemilihan umum, Ahad (17/6). Partai pendukung kebijakan penghematan anggaran tersebut mendapatkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan bersama.
Hasil sementara menunjukkan Demokrasi Baru menempati urutan pertama dengan 29,6 persen suara dan 129 dari 300 kursi di parlemen. Partai penentang dana talangan Syriza mendapatkan 26,9 persen suara atau 71 kursi.
Partai sosialis Pasok berada di posisi ketiga dengan 12,3 persen suara dan 33 kursi. Para ekstremis partai sayap kanan Golden Dawan (Fajar Emas) stabil dengan 6,9 persen suara dan 18 kursi.
Pemungutan suara secara keseluruhan berjalan lancar. Hanya saja 10 orang pria menyerang sebuah tempat pemungutan suara di Athena dengan palu dan pemukul kayu. Sebanyak dua petugas polisi terluka dan kotak suara dibakar.
Menurut Martin Koehring dari Economist Intelligence Unit, hasil pemilu mungkin akan mengurangi kekhawatiran Yunani keluar dari zona euro.
"Mungkin pasar keuangan akan merasa lega. Tapi pertanyaan kuncinya adalah seberapa cepat pemerintah dibentuk?" ujarnya.
Amerika Serikat menyambut hasil pemilu tersebut. Dalam pernyataannya, Gedung Putih berharap pemilu akan mempercepat proses pembentukan pemerintah baru yang dapat membuat kemajuan terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi warga Yunani.
Namun, partai-partai Yunani memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa yang harus dilakukan dengan dana talangan 300 miliar dolar AS. Dengan tidak memenangkan suara mayoritas, partai politik akan harus mencari mitra koalisi untuk membentuk pemerintahan yang layak. Hal itu sederhana saja, yaitu dengan memenangkan mayoritas sedikitnya 151 kursi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
