REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCTION -- Argentina menarik duta besarnya dari Paraguay, Sabtu (23/6), sebagai reaksi atas pemakzulan yang menggulingkan presiden Paraguay dari posisinya. Sehingga, aksi pemakzulan tersebut memicu kecaman di wilayah itu dan dari luar.
Kementerian Luar Negeri Argentina menyatakan telah memerintahkan duta besarnya agar segera meninggalkan Ibu Kota Paraguay, Asunction. Itu adalah reaksi atas peristiwa besar undang-undang dasar. Peristiwa yang mencapai puncaknya dengan pemecatan Presiden Fernando Lugo yang sah menurut undang-undang dasar.
Pemakzulan Lugo juga telah mengoyak tatanan demokrasi. Aksi penarikan dubes dilakukan sehari setelah Presiden Argentina Christina Fernandez menggambarkan penggulingan Lugo sebagai kudeta. Argentina adalah negara pertama yang melakukan tindakan nyata terhadap tetangganya tersebut sehubungan dengan pemakzulan terhadap Lugo.
Federico Franco, mantan wakil presiden Paraguay, diambil sumpahnya pada Jumat (22/6). Ini setelah Kongres dengan suara berlimpah mencopot Lugo dari jabatannya. Kongres Paraguay menyatakan Lugo telah gagal melaksanakan tugasnya untuk memelihara keharmonisal sosial.
Penggulingan Lugo dipicu oleh bentrokan mengenai pengosongan lahan. Insiden bentrokan menewaskan 17 polisi dan petani pada satu pekan sebelumnya. Masa jabatan Lugo tinggal satu tahun lagi.