Kamis 12 Jul 2012 21:00 WIB

Kelompok Islam Usir Gerilyawan Tuareg dari Mali Utara

Kelompok Islam, Anshar Dine, di Mali utara
Kelompok Islam, Anshar Dine, di Mali utara

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO - Petempur Islam di Mali utara mengusir gerilyawan Tuareg dari pangkalan terakhir mereka, kata saksi, sementara negara itu mengusahakan penyelesaian untuk menguasai kembali daerah tersebut.

Pemimpin sementara Mali membicarakan pembentukan pemerintah persatuan untuk menangani lebih baik krisis yang menghancurkan sejumlah bangunan kuno, yang masuk Warisan Dunia di Timbuktu, oleh kelompok garis keras.

Para anggota kelompok garis keras itu menghancurkan tempat-tempat suci Muslim di Timbuktu, satu Lokasi Warisan Dunia yang mereka anggap sebagai musyrik, yang memicu kecaman di dalam negeri dan luar negeri.

Amerika Serikat menyatakan kecamannya atas perusakan bangunan-bangun kuno dan menyebut tindakan itu sebagai satu "serangan" terhadap warisan Afrika.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland menyerukan "penghentian segera tindakan-tindakan perusakan" itu dan mendesak semua pihak melindungi lokasi-lokasi "warisan budaya yang tidak terhingga nilainya" itu.

Dia menambahkan Washington mendukung usaha-usaha penengahan negara-negara Afrika Barat dan Uni Afrika untuk mengembalikan pemerintah sipil di negara itu dan menumpas gerilyawan di utara.

"Gerilyawan Tuareg telah diusir oleh kelompok Islam dari pangkalan terakhir mereka, Ansogo, 100km utara Gao," kata seorang pejabat pemerintah lokal di kota itu.

Ia mengatakan walaupun Gerakan Nasional Tuareg bagi Pembebasan Azawad (MNLA) masih menguasai sebagian daerah itu," kini sudah tidak ada lagi, mereka lari jke hutan-hutan".

"Kini daerah kami berada ditangan kelompok Islam."

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement