Sabtu 18 Aug 2012 00:20 WIB

Turki Anjurkan Warganya tidak Kunjungi Lebanon

Presiden Turki Abdullah Gul
Presiden Turki Abdullah Gul

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki menganjurkan warganya Jumat (17/8) untuk tidak mengunjungi Lebanon setelah penculikan massal termasuk dua warga Turki, kata kementerian luar negeri negara tersebut. 

"Sangat bermanfaat jika warga kami tidak mengunjungi kecuali sangat diperlukan," kata kementerian itu dalam satu pernyataan.

Peringatan itu diberikan setelah sekitar 20 orang termasuk seorang Turki disandera di Beirut pada Rabu dan seorang warga Turki lainnya pada Kamis, kata kementerian itu.

Pada Jumat Presiden Turki Adullah Gul mengatakan warga Turki yang diculik Rabu itu adalah seorang wakil dari perusahaan Turki yang melakukan bisnis di Lebanon dan ia sama sekali tidak melakukan kegiatan politik.

Berbicara kepada wartawan, Gul mengatakan ia telah bertemu dengan perdana nenteri Lebanon dan menteri luar negeri negara itu di Makkah Kamis dan meminta segera membebaskan semua mereka yang diculik. Gul menyatakan pembebasan pengusaha Turki itu akan "membantu hubungan Turki-Lebanon."

Lebanon berusaha mengatasi aksi kekerasan yang timbul akibat kejadian-kejadian di negara tetangga Suriah setelah serangkaian penculikan massal yang mengulangi hari-hari kelam dari perang saudara di negara itu.

Beberapa negara Teluk yang kaya minyak memerintahkan warga mereka meninggalkan segera negara itu sehubungan dengan ancaman-ancaman, terutma terhadap warga-warga Arab Saudi dan Qatar yang pemerintah-pemerintah mereka itu adalah penentang pemerintah Suriah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement