Rabu 22 Aug 2012 19:20 WIB

India Blokir 250 Web dan Situs Jejaring Sosial

Rep: Gita Amanda/ Red: Chairul Akhmad
  Menteri Dalam Negeri India, RK Singh (kiri).
Foto: AP
Menteri Dalam Negeri India, RK Singh (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah India memblokir sekitar 250 web dan situs jejaring sosial, Senin (20/8) lalu.

Mereka menuduh web dan jejaring sosial tersebut menyebarkan konten inflamasi, yang memicu kepanikan ribuan warga di delapan negara bagian di timur laut India.

Pemerintah menyalahkan beberapa daftar situs dan web, termasuk di antaranya Facebook, situs fundamentalis Pakistan, Twitter dan Youtube. Pihak berwenang juga melarang pengiriman pesan teks ke lebih dari lima orang, dalam waktu dua pekan.

Hal ini menyusul kejadian beberapa waktu lalu. Saat ribuan warga di timur laut India melarikan diri ke beberapa kota di selatan dan barat.

Setelah mereka menerima pesan teks berisi peringatan bahwa mereka akan menghadapi serangan balasan dari Muslim. Serangan balasan tersebut akibat insiden bentrokan etnis di negara bagian Assam.

Pemerintah mengatakan sejumlah situs Web sengaja menyulut amarah warga. Mereka memposting video kekerasan terhadap Muslim di Myanmar, dan mengatakan itu terjadi di Assam. Gambar-gambar kerusuhan menyebar dan memprovokasi penduduk Muslim Mumbai sekitar sepekan lalu.

Menteri Dalam Negeri India, RK Singh, mengatakan, pihaknya telah memblokir beberapa situs yang dianggap membahayakan keamanan. "Kami blokir sejumlah situs. Kami juga mengidentifikasi situs yang berasal dari Pakistan," kata dia.

Selama ini, hubungan India dengan kebebasan berinternet tengah bermasalah. Tahun lalu, pemerintah India bersitegang dengan Google, Yahoo dan Facebook, serta aktivis lokal dan blogger akibat sensor dan penyaringan konten.

sumber : The Washington Post
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement