Jumat 24 Aug 2012 23:15 WIB

Penembakan Lagi di AS dekat Empire State Building, 2 Tewas

Polisi memasang garis polisi dan mengamankan lokasi penembakan di dekat Empire State Building, New York, Jumat (24/8/2012)
Foto: AP
Polisi memasang garis polisi dan mengamankan lokasi penembakan di dekat Empire State Building, New York, Jumat (24/8/2012)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Seorang pria bersenjata dan seseorang lain terbunuh sementara beberapa orang lain terluka, Jumat (24/8) dalam penembakan massal.

Insiden terjadi saat jam sibuk di luar bangunan tersohor, Empire State Building, New York. Jalanan di sekitar bangunan yang menjadi salah satu atraksi turis terbesar kota Big Apple itu ditutup ketika polisi menuju ke tempat kejadian perkara.

Saat ini, helikopter sejumlah televisi terbang rendah di atas lokasi kejadian untuk merekam situasi pascainsiden, termasuk tubuh tersangka pelaku penembakan yang ditutupi oleh kain putih.

Sembilan orang dilaporan terluka dalam baku tembak antara polisi dan pelaku pada pagi hari. Baku tembak terjadi setelah pelaku sebelumnya menembak mati seorang mantan koleganya, ujar polisi dan pejabat setempat.

Wali Kota New York, Michael Bloomberg mengatakan beberapa korban mungkin juga tertembak. Delapan tembakan yang dilepaskan, ujarnya, bisa jadi melukai atau menembus tapi tak sampai membunuh.

Komisioner Departemen Kepolisian New York, (NYPD), Ray Kelly mengidentifikasi penembak bernama Jeff Johnson, 53 tahun, mantan desainer aksesoris wanita di Hazan Import Corp, di mana ia dipecat satu tahun lalu.

Sementara si korban, hanya disebut lelaki mantan kolega pelaku berusia 41 tahun. Johnson yang disebut tak pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya, membawa pistol berkaliber 45 dengan amunisi delapat butir peluru.

Pelaku menarik pelatuk dari balik tas hitam dan menembak korban sekali di kepala di luar Empire State Building.

Pelaku sempat dicurigai oleh pekerja bangunan yang berada di lokasi. Si pekerja yang waspada kemudian melaporkan kepada petugas patroli anti-terorisme NYPD yang berada di luar Empire State Building. Bloomberg mengatakan dua petugas polisi menembak Johnson setelah ia mengacungkan pistolnya ke mereka. Masih belum jelas berapa tembakan yang telah dimuntahkan kedua belah pihak dan berapa banyak peluru yang menghantam tubuh Johnson.

Sementara, Ray Kelly mengatakan tak ada orang terluka lain dalam insiden yang menderita kritis hingga mengancam jiwa mereka. Korban terluka ialah dua wanita dan tujuh laki-laki dewasa, tidak ada korban  anak-anak atau warga manula.

Bloomberg juga mengutip statistik yang menyatakan Kot New York ialah salah satu kota terbesar yang teraman di Amerika Serikat. "Kami juga tidak kebal terhadap kekerasan senjata," ujarnya.

Berdasar investigasi awal, aparat hukum menyatakan 'insiden tak memiliki kaitan dengan terorisme." Satu unit tim FBI juga tiba di lokasi kejadian untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

sumber : AP/Newsay
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement