REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natalegawa, mengusulkan adanya langkah kongkrit untuk mendukung peningkatan status Palestina di PBB tahun ini. Langkah itu, kata dia, guna mendorong peran Gerakan Non Blok (GNB) dalam mewujudkan perdamaian dunia, demikian seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa (28/8).
Marty yang menyampaikan usulan tersebut pada pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri di Teheran, Iran, Selasa (28/7), juga mendorong upaya untuk mendukung pendirian negara Palestina yang merdeka pada tahun 2013.
Dia merujuk pada kapasitas Dewan Keamanan PBB dalam menyelesaikan konflik di Suriah dan isu Palestina. Palestina masih dan akan terus menjadi agenda prioritas bagi Gerakan Non Blok, katanya.
Pada pertemuan yang dihadiri wakil 120 negara anggota Gerakan Non Blok itu, Marty juga menekankan peran GNB untuk menciptakan tata kelola global (global governance) yang efektif dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.
GNB harus mendorong peran dan kapasitas Dewan Keamanan PBB dalam menyelesaikan konflik, menciptakan perdamaian dan mencegah potensi konflik, katanya.
Selain itu, Marty juga menjelaskan peran GNB untuk membangun infrastuktur global dalam mendorong demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
Menurut dia, GNB harus mempunyai kemampuan untuk mewujudkan terbentuknya institusi demokrasi di tingkat global yang menjamin demokrasi, kebebasan, perdamaian, moderasi serta kemakmuran dapat berjalan dan tumbuh berkembang secara bersama.
Institusi demokrasi ini, menurut Menlu, memberi kesempatan untuk kebijakan politik yang sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.
Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri GNB digelar untuk mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB pada hari Kamis-Jumat, 30-31 Agustus 2012. Pada konferensi tersebut, Wakil Presiden Boediono akan mewakili Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
