REPUBLIKA.CO.ID, Seorang tentara Afghanistan menewaskan tiga tentara tentara Australia dalam serangan tembakan di markas militer di Provinsi Uruzgan, Afghanistan.
Tiga tentara tersebut sedang duduk santai di markas militer di Uruzgan ketika seorang tentara Afghanistan menembaki mereka dalam jarak dekat menggunakan senjata otomatis. Tembakan balik dilakukan akan tetapi pelaku berhasil melarikan diri.
Pjs Komandan Angkatan Bersenjata Marsekal Udara Mark Binskin mengatakan, tentara Australia dan Afghanistan kini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Pelaku tampaknya berhasil melarikan diri melewati pagar. Kami menembak balik pelaku saat ia lari dan kini kami tentara Afghanistan dan Australia sama mencari pelaku penembakan,"
"Kami sudah mempunyai informasi mengenai pelaku penembakan dan kini kami sedang melacak keberadaan pelaku." Binskin menambahkan.
Hari Kamis kemarin menjadi hari terburuk bagi Australia sejak perang Vietnam karena pada saat yang sama dua anggota Pasukan Khusus Australia juga tewas dalam kecelakaan helikopter. Dengan demikian Australia kehilangan lima prajuritnya dalam sehari.
Perdana Menteri Julia Gillard menyatakan rasa duka atas tewasnya tentara Australia di Afghanistan.
"Berita ini benar-benar mengagetkan, dan bagi sebagian rakyat Australia berita ini seakan pukulan di tubuh kita," kata Julia Gillard.
"Bila kita merasakan hal tersebut, bisa dibayangkan bagaimana perasaan keluarga lima tentara Australia yang kehilangan orang yang dicintainya. Ini benar-benar kehilangan yang cukup besar serta duka yang cukup dalam."