Selasa 04 Sep 2012 12:57 WIB

Malaysia Kesulitan Pulangkan Pengungsi Rohingnya

Rep: Heri Purwata/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Masjid dan rumah penduduk Muslim Rohingya terus dibakar
Foto: press tv
Masjid dan rumah penduduk Muslim Rohingya terus dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Bukan hanya Indonesia, negara tetengga lain Myanmar termasuk Malaysia juga ikut menghadapi kendala terkait pengungus Rohingya. Saat ini Malaysia, menurut masih kesulitan mengembalikan para pengungsi tersebut ke Myanmar.

Pasalnya, etnis Rohingya  tidak diakui sebagai warga negaranya. Mahathir Muhamad, mantan Perdana Menteri Malaysia mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan seusai memberikan orasi ilmiah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (4/9). Jumlah pengungsi Rohingya di Malaysia cukup banyak.

"Kita akan merundingkan dengan pemerintah Myanmar supaya mau menerima kembali orang-orang Rohingya. Meskipun mereka tidak diakui sebagai rakyatnya," kata Mahathir.

Berdasarkan pengalaman, lanjut Mahathir, untuk menyelesaikan masalah Rohingya, negara Asean harus berdiskusi bersama untuk mencari solusi.  "Dulu, demi menghentikan pemerintahan kuku (tangan) besi di Myanmar, negara itu diterima sebagai anggota Asean. Supaya kita ada cara untuk menyelesaikan masalah. Terbukti bisa, pemerintahan kuku besi diganti dengan pemerintahan demokratik," kata Mahathir.

Karena itu, kata Mahathir, penyelesaian masalah Rohingya, negara Asean harus berunding untuk mencari penyelesaiannya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement