REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO - Warga desa Madagaskar membunuh sedikitnya 67 pencuri ternak ketika mereka menyerang sejumlah desa pada akhir pekan lalu. Demikian kata personel jagabaya di pulau Samudra Hindia tersebut pada Senin (3/9).
Jenderal Bruno Razafindrakoto mengatakan sebanyak 100 pencuri ternak secara berbarengan menyerang tiga desa di wilayah selatan pulau terbesar keempat di dunia tersebut. Sehingga, warga desa bereaksi dan membunuh pencuri itu dengan menggunakan sekop, tombak dan parang.
"Kami menghitung 67 orang tewas di pihak 'dahalo' (pencuri ternak). Rakyat bertindak dalam aksi bela diri untuk mempertahankan harta mereka," kata Razafindrakoto kepada Reuters.
Razafindrakoto mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Wilayah Anonsy. Lokasinya sekitar 1.000 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Madagaskar, Antananarivo.
Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan para pejabat keamanan pada Senin malam, para pencuri tersebut telah mencuri 180 sapi. Sebanyak 176 di antaranya telah ditemukan.
Secara terpisah, pasukan keamanan bentrok dengan pencuri ternak di bagian selatan Kabupaten Betroka pada Ahad. ''Tiga personel keamanan dan delapan pencuri tewas,'' kata pernyataan itu.
Para pencuri tersebut telah mencuri sebanyak 1.200 ternak. Sebanyak 800 di antaranya ditemukan kembali selama perburuan.
Pencurian ternak secara tradisional telah umum terjadi di kalangan suku Madagaskar selatan. Di sebagian masyarakat, itu adalah upacara menjelang perkawinan.
Namun, aksi tersebut telah berubah menjadi tindak kriminal saat gerombolan bersenjatakan senapan otomatis kian terlibat dalam berbagai serangan.