REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Badan pemantau cuaca PBB mengatakan badai tropis Cheneso yang menghancurkan beberapa wilayah Madagaskar pekan ini akan terus datang ke di negara itu. Kemudian menguat pada akhir pekan.
Biro Manajemen Risiko dan Penanggulangan Bencana Nasional Madagaskar mengatakan badai itu menewaskan delapan orang sementara sepuluh lainnya masih yang dinyatakan hilang. Badai tersebut merusak 13.000 rumah di utara dan tengah Madagaskar dan memaksa sekitar 60.000 orang mengungsi.
Pada Jumat (27/1/2023) pihak berwenang lokal mengeluarkan memperingatkan hujan lebat dengan risiko banjir dan tanah longsor di bagian tengah dan barat Madagaskar. Banjir bandang diperkirakan terjadi di kota pesisir barat Morombe.
Badan meteorologi Inggris memperingatkan beberapa hari ke depan curah hujan yang ditumpahkan badai tropis Cheneso di beberapa daerah Madagaskar, 200 persen lebih banyak dibanding rata-rata curah hujan bulan Januari biasanya.
Pusat cuaca regional PBB mengatakan Badai Cheneso yang digolongkan sebagai badai tropis besar akan naik kategorinya menjadi topan. Meski sistem cuaca cenderung bergerak ke arah tenggara dan jauh dari pemukiman, namun ahli meteorologi meminta masyarakat tetap berhati-hati.
“Topan dapat berubah arah kapan saja tergantung arah angin dan kondisi umum lainnya. Itulah mengapa peringatan dikeluarkan dengan hati-hati,” kata pensiunan meteorolog Evans Mukolwe.
Sembilan hari yang lalu Badai Cheneso mendarat di wilayah Sava, Madagaskar sebagai badai kategori sedang. Cheneseo sempat melemah sepanjang minggu dan kini sedang menguat.
Kawasan di selatan Afrika memang kerap dilanda badai siklon dari bulan Desember sampai Maret. Tapi ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat badai semakin sering dan kuat.