Kamis 13 Sep 2012 15:46 WIB

Dilarang Dukung Film Anti-Islam, Inilah Reaksi Terry Jones

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Endah Hapsari
Terry Jones
Foto: blogs.orlandosentinel.com
Terry Jones

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI---Pejabat tinggi militer AS meminta pastur Terry Jones untuk menghentikan dukungannya kepada film 'Innocence of Muslims', film kontroversial yang memicu pembunuhan dubes AS di Libya.

Sehari setelah serangan terhadap konsulat AS di Libya, yang menyebabkan tewasnya dubes Christopher Stevens, Jenderal Martin Dempsey langsung mengirimkan pesan kepada Jones agar meredakan ketegangan."Dalam seruan singkatnya, Jenderal Dempsey menyatakan keprihatinannya terhadap film tersebut dan akibat yang ditimbulkannya. Ia juga meminta Mr Jones untuk menarik dukungannya terhadap film tersebut," tutur sang jubir Kolonel Dave Lapan melalui emailnya kepada Al Arabiya.

Sebelumnya, Rabu (12/9) waktu setempat, sebuah serangan roket di Benghazi, Libya, membunuh Stevens dan tiga rekannya. Sementara itu lima warga AS lainnya mengalami luka-luka. Para pejabat Pentagon khawatir kemarahan yang diakibatkan film amatir buatan seorang warga Amerika, yang isinya mengolok-olok Nabi Muhammad SAW itu, bisa memicu kekerasan di Afghanistan serta membahayakan para tentara NATO di sana.

Jones, yang merupakan pastur dari sebuah gereja di Dove World Outreach Center, sebuah gereja kecil di Gainsville, Florida, telah berulang kali mengecam Islam. Aksinya yang paling kontroversial adalah saat membakar salinan Alquran dan menyebarkannya di internet pada 20 Maret 2011 lalu.

Tindakan tersebut menyulut kemarahan umat Muslim di dunia, termasuk di antaranya mendorong aksi kekerasan di Afghanistan.

Menanggapi imbauan Dempsey, Jones mengatakan akan mempertimbangkannya. Meskipun turut prihatin terhadap peristiwa di Libya, ia menyatakan bangga karena terdapat seseorang seperti dirinya yang memperingatkan dunia terhadap bahaya Islam."Orang-orang yang waspada terhadap bahaya Islam pasti senang ada seseorang yang melawan (Islam)," kata Jones seperti dilansir the Telegraph. "Terhadap keluarga korban saya ikut berduka cita, akan tetapi letak kesalahan terletak pada orang-orang Islam radikal yang melakukan ini, bukan kami," tambah Jones.

Jones mengaku mengenal Sam Bacile, sang pembuat film yang menurutnya memakai nama samaran. "Ia memiliki sebuah kehidupan yang rahasia. Saya percaya ia adalah orang yang tulus," kata Jones.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement