Sabtu 15 Sep 2012 20:24 WIB

Ledakan Innocence of Muslim di Mesir (1)

Seorang demonstran melemparkan batu ke arah Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir, Jumat (14/9).
Foto: Amran Hamdani
Seorang demonstran melemparkan batu ke arah Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir, Jumat (14/9).

Oleh: Abdillah Onim*

KAIRO – Ratusan ribu demonstran rakyat Mesir menggelar unjuk rasa di Tahrir Square setelah melaksanakan shalat Jumat, (14/9), untuk membuktikan kemarahan mereka atas film pendek yang diproduksi di AS yang mengolok-olok Islam dan Nabi Muhammad.

 

Di akhir shalat jum'at, Mazhar Shaheen, yang dikenal sebagai "Ulama Tahrir" meminta demonstran untuk mempertahankan sikap damai dan menjauhi kedutaan AS.

Shaheen memperingatkan bahwa film tersebut merupakan pancingan agar antara umat Muslim dan Kristen saling berseteru. "Jika Anda Umat Nabi dan mencintai Nabi Muhammad SAW, mohon agar tetap damai,” imbau Shaheen.

 

Seorang pendeta Kristen pun mengingatkan juga, "Kami tidak ingin terjadi pertumpahan darah lagi, karena kami sudah kehilangan umat cukup banyak dalam beberapa bulan terakhir ini.”

 

Namun, disamping nasihat-nasihat dan anjuran untuk mempertahankan kedamaian tersebut, Sheikh Saber Gamal, yang pernah berkampanye untuk calon Presiden dari Salafi dalam pemilu presiden Mesir baru-baru ini, menyatakan harus ada boikot nyata pada Amerika dalam segala hal, termasuk ekonomi dan budaya.

 

Akhirnya, pada sore hari, bentrokan meletus di sekitar Kedutaan Besar Amerika antara polisi dan ratusan demonstran. Kedua belah pihak saling melempari batu, ditambah para demonstran melemparkan bom Molotov ke arah mobil polisi yang berada di sana.

Sementara pasukan polisi melemparkan gas air mata ke dalam kerumunan. Para demonstran pun banyak yang lari dan berlindung di balik dinding pelindung yang sudah disusun dan dipersiapkan pada hari sebelumnya.

 

* Relawan MER-C di Jalur Gaza, Palestina

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement