REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Umat Muslim Amerika Serikat tidak kehilangan pamornya. Sejumlah serangan kepada masjid-masjid di AS menyusul meluasnya protes anti-Amerika Serikat yang melanda dunia Islam menyusul film 'Innocence of Muslims', justru membuat Muslim AS mendulang simpati dari para umat non-muslim.
Islamic Center Masjid Harrisonburg di Virginia, dan Masjid Dar al-Hijrah di Falls Church diserang orang tak dikenal. Sekira 30 jendela mobil yang diparkir di sekitar Masjid Dar al-Hijrah hancur.
Seorang juru bicara kepolisian Fairfax County mengklaim insiden tersebut adalah 'tindakan acak vandalisme' yang terjadi di area yang luas. Mereka mengklaim masjid bukan target utama para peneror. (baca: Demo Anti-AS Meluas, Masjid-masjid di Amerika Diserang).
Meski tidak mendapat pembelaan dari pihak berwenang, serangan terhadap rumah ibadah itu justru melahirkan simpatik masyarakat sekitar. "Kejadian ini telah memberikan orang kesempatan untuk menjangkau dan mengenal tetangga mereka. Serangan itu untuk membangun sesuatu yang positif," kata Anggota Dewan Kota, Kai Degner seperti dinukil dari The Washington Post, Ahad (16/9), sebagaimana dilansir onislam.net.
Agen real estate itu telah membuat sebuah situs web yang disebut dengan 'Kita semua Harrisonburg'. Situs itu mengundang warga menghadiri pertemuan solidaritas di Masjid Dar al-Hijrah, Ahad pekan depan. Sejauh ini sekira 500 orang mendaftar.
"Kota kami tumbuh dan berubah dan menjadi lebih beragam, dengan 57 bahasa di sekolah-sekolah kami. Perubahan dapat memerlukan penyesuaian, tapi kami tidak punya cerita-cerita horor di sini," tegasnya.