Selasa 18 Sep 2012 21:02 WIB

Romney: Pendukung Obama tak Pernah Bayar Pajak

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
 Kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney saat berkunjung ke Tembok Barat di Yerusalem, Ahad (29/7).
Foto: Charles Dharapak/AP
Kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney saat berkunjung ke Tembok Barat di Yerusalem, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Mitt Romney, kembali menyerang saingannya dalam Pilpres Presiden AS, Barack Obama. Romney mengatakan 47 persen orang yang memilih Obama, adalah warga negara yang tidak membayar pajak.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Romney, dan terekam dalam video yang beredar di AS. Video yang diambil tersembunyi ini dikeluarkan majalah investigasi Mother Jones. Dalam rekaman tersebut, mantan Gubernur Massachusetts ini sedang melakukan pertemuan tertutup dengan penyandang dana kampanye untuk pemenangannya.

"Ini (pendukung Obama) adalah orang-orang yang tidak membayar pajak. Visi kita tentang pajak sudah tidak sesuai, dan saya tidak akan pernah meyakinkan mereka," kata dia, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/9).

Romney menyebut hampir dari setengah warga AS tersebut menggantungkan hidupnya di bawah kepasrahan kepada pemerintah. Romney meyakinkan donaturnya, pendukung Obama adalah korban yang percaya pemerintah memiliki tanggungjawab untuk merawat, dan berhak atas tunjangan kesehatan, serta tunjangan perumahan.

"Pekerjaan saya adalah tidak perlu khawatir tentang orang-orang yang tidak meyakinkan, dan menolak bertanggungjawab atas hidupnya," kata Romney seraya menyebut dirinya yakin 47 persen rakyat Amerika akan tetap memilih Obama dengan kondisi tersebut.

Video ini muncul dua bulan sebelum pemilu pada 6 November mendatang. Majalah tersebut menyebarkan melalui situsnya, dengan memburamkan seluruh tampak wajah dalam rekaman tersebut. Namun jelas terlihat wajah Romney disana.

Bocornya rekaman itu menjadi pukulan telak bagi kubu Partai Republik. AFP mengatakan pernyataan Romney kian akan menampakkan kesenjangan antara kelas menengah pekerja dan partai oposisi.

Menanggapi beredarnya video tersebut, Romney membenarkan rekaman tersebut adalah dirinya. Ia mengatakan ungkapan tersebut adalah spontanitas, dan mengakui tidak elegan. Ditanya wartawan saat kampanye di Negara Bagian California, dia tidak mengaku untuk menarik pernyataannya itu.

Bahkan menurutnya, dengan pernyataan itu akan mempertegas jumlah suara yang nantinya akan mendukung dirinya. "Obama punya kelompok, saya juga ingin menjaga tim saya agar tetap kuat, dan memotivasi orang-orang tengah,'' ujar Romney.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement