Rabu 19 Sep 2012 20:21 WIB

Isu Film Anti-Islam, Apa Untungnya Bagi Obama dan Romney? (2-habis)

Barack Obama vs Mitt Romney
Foto: AP
Barack Obama vs Mitt Romney

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rizky mengatakan, kubu Obama dapat memainkan isu ini dengan melakukan pendekatan interculture ke negara Timur Tengah dan Islam secara umum, seperti yang ia lakukan saat pidati di Kairo 2009 lalu.

"Dia bisa melakukan itu lagi, dan itu bisa membuat peluang dia naik karena mampu meredakan ketegangan dan kepercayaan dari publik dan Islam," sebutnya. "Karena isu yang berkembang saat ini adalah AS Anti-Islam. Seperti yang tergambar dalam film," lanjutnya.

Sementara Romney, sebut Rizky, bisa mengambil kesempatan dengan mengatakan bahwa Amerika masih berada dalam ancaman. "Ia bisa men declare bahwa Amerika Serikat sebagai negara besar masih berada dalam bahaya, under attack. Apalagi isu ini juga berdekatan dengan peringatan tragedi 9/11," katanya.

Namun Rizky menilai, sebagai pemegang tampuk kekuasaan saat ini, Obama harus segera melalukan action mengingat apa yang terjadi di dunia saat ini sudah mengarah ke tingkatan multidimension crisis.

"Obama tidak bisa hanya mengeluarkan statement bahwa Amerika tidak terkait atas film tersebut dan mengatakan akan mengusut kekerasan yang berujung kematian dubesnya," kata Rizky.

Statement itu, lanjut Rizky, di frame oleh berbagai media bahwa Obama hanya bertindak tegas pada tindakan yang menyebabkan warganya tewas, namun tidak menyentuh akar masalah, yakni subjek dari pembuat film tersebut.

"Ada orang yang disebut sebagai Sam Bacile namun ia ditampilkan dengan wajah yang ditutup. Ini seperti orang butuh hiburan kemudian dikasih sirkus. Yang penting saat ini, mereka (Obama) membela dignity (martabat) muslimin yang sudah terkena issu ini," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement