Sabtu 22 Sep 2012 09:03 WIB

16 Tewas dalam Protes Anti-AS di Pakistan

Cuplikan film Innocence of Muslims.
Foto: hollywoodreporter.com
Cuplikan film Innocence of Muslims.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sedikitnya 16 orang tewas dan hampir 200 orang cedera dalam aksi protes besar-besaran yang dilakukan Jumat (21/9) di Pakistan.

Kendati pemerintah menyerukan protes damai, demonstrasi berubah jadi kerusuhan saat pemrotes berusaha menyerbu kompleks diplomatik AS di Kota Islamabad, Karachi, Peshawar dan Lahore.

Di Islamabad, polisi berusaha memukul mundur pemrotes dengan melepaskan tembakan ke udara dan menembakkan gas air mata sementara pemrotes membalas dengan melempar batu. Sedikitnya 18 polisi dan dua lusin pemrotes dilaporkan cedera dalam bentrokan itu.

Di Kota Pelabuhan Karachi, Pakistan selatan, protes berubah jadi bergelimang darah ketika polisi anti-huru-hara berusaha membubarkan kerumunan orang yang berpawai menuju Konsulat AS di kota itu. Sedikitnya 12 orang, termasuk dua prajurit, dilaporkan tewas dan lebih dari 110 orang lagi cedera dalam bentrokan antara polisi dan pemrotes.

Situasi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Peshawar, kota terbesar di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.  Di bagian barat-laut negeri itu sedikitnya empat orang tewas dan lebih dari 40 orang lagi cedera dalam protes. Sejumlah bioskop, toko dan restoran terbakar. Satu bank dan satu gedung kantor juga terbakar selama protes.

Lahore, Ibu Kota Provinsi Punjab di Pakistan timur, tampaknya jadi kota yang tak terlalu parah dilanda protes. Masyarakat Kristen di kota tersebut juga bergabung dalam unjuk rasa untuk memperlihatkan solidaritas kepada umat Muslim. Tak ada korban serius dan kerusakan yang dilaporkan.

Pada Jumat pagi, Perdana Menteri Pakistan Raja Pervez Ashraf mengatakan serangan terhadap Nabi Besar Muhammad SAW adalah serangan terhadap 1,5 miliar Muslim di dunia.

Ia mengatakan orang tak boleh membiarkan penghinaan terhadap agama dengan alasan kebebasan berpendapat. Ia mendesak Amerika Serikat agar menyusun hukum guna menghentikan tindakan penghujatan terhadap agama.

sumber : Antara/Xinhua-Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement