Rabu 26 Sep 2012 11:25 WIB

Menteri Sri Lanka Minta Google Setop 'Innocence'

Cuplikan film Innocence of Muslims.
Foto: hollywoodreporter.com
Cuplikan film Innocence of Muslims.

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO - Setelah protes-protes keras oleh warga Muslim Sri Lanka, seorang menteri kabinet di Kolombo, Selasa, menyerukan agar film anti-Islam yang kontroversial itu dilarang di negara itu.

Menteri Perumahan dan Konstruksi Wimal Weerawansa, yang juga pemimpin Front Kebebasan partai nasionalis garis keras Nasional (NFF) selaras dengan pemerintah, mengatakan kepada media bahwa akses ke film "Innocence of Muslims" harus dilarang bagi penduduk setempat.

Dia meminta Google untuk menyensor ketersediaan itu sehingga tidak dapat diakses oleh masyarakat Sri Lanka.

"Film ini merupakan pelanggaran berat terhadap etika. Otoritas Amerika Serikat harus bekerja untuk menghapus film itu dari internet," katanya.

Komentar Weerawansa itu muncul di tengah protes yang meningkat dari populasi Muslim Sri Lanka agar film itu dihapus dari internet.

Wakil Menteri Urusan Agama Sri Lanka MKDS Gunawardena mengatakan kepada Xinhua bahwa langkah-langkah akan diambil untuk melarang film tersebut, yang meliputi pemberitahuan kepada surat-surat kabar yang memperingatkan agar orang-orang tidak menontonnya.

Pada Senin, ribuan umat Islam berunjuk rsa ke kedutaan besar AS di Kolombo untuk memprotes film tersebut. Itu adalah demonstrasi ketiga dalam waktu kurang dari sepekan. Rangkaian protes dimulai pada Rabu lalu dan sejak itu terlihat peningkatan jumlah peserta.

Setelah protes pertama, kedutaan menyiarkan sebuah pernyataan media yang bersikeras bahwa "Amerika Serikat sangat menolak baik isi maupun pesan film tersebut, dan pihaknya tidak ada hubungannya dengan video itu."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement