REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pemilik stasiun televisi Islam, Al-Omma, Ahmad Muhammad Abdullah dan putranya diadukan ke pengadilan oleh Kejaksaan Agung Mesir. Keduanya dituduh membakar Alkitab.
Abdullah atau yang biasa disapa Abu Islam dan anaknya dituding sudah merobek dan membakar salinan Alkitab saat memprotes film anti-Islam 'Innocence of Muslims' di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kairo, Mesir. Seperti dilaporkann Stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (26/9), Abu Islam dituduh menghina kepercayaan umat Kristen dari beberapa pernyataanya saat diwawancarai oleh wartawan surat kabar Al-Tahrir, Hani Yassin.
Unjuk mengecam film the Innocence of Muslims meletus di Mesir. Film yang disutradarai Sam bacile, warga AS keturunan Yahudi ini dituduh menghina Islam karena memvisualisasikan Nabi Muhammad SAW sebagai penipu dan tukang merayu.
Akibat film itu, kalangan Kristen Koptik Mesir kian takut karena selama ini mereka mendapat perlakuan berbeda. Dalam pernyataan tertulis, Gereja Ortodoks Koptik menyebut film 'Innocence of Muslims' sebagai rencana jahat buat menistakan agama Islam dan memecah persatuan rakyat mesir.
Kejaksaan Agung Mesir pekan lalu memerintahkan tujuh warga Kristen Koptik Mesir tinggal di Amerika Utara diadili. Mereka diduga terlibat dalam pembuatan film yang mematik kemarahan umat Islam dunia. Mereka didakwa menghina Islam dan Rasulullah SAW, serta mengobarkan kebencian antar kelompok.