REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat (AS), Michael Obama menyatakan pemerintahannya tidak bisa melarang film 'Innocence of Muslims'. Kebebasan berpendapat yang tertuang dalam Undang-Undang menjadi alasan Obama tak bisa melarang film yang menghina suatu agama, termasuk kepercayaan yang dianutnya.
"Di sini di Amerika Serikat, banyak publikasi yang mengundang rasa tersinggung. Seperti saya, sebagian besar warga Amerika adalah orang Kristiani, tapi kami tidak melarang hujatan terhadap kepercayaan kami yang paling suci," kata Obama ketika berbicara dalam Sidang Mejelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di New York, AS, Selasa (25/9) kemarin.
Obama menekankan Pemerintah AS tidak bisa melarang siapapun berbicara, kendati hal itu membuat orang lain tersinggung. "Sebagai Presiden negara kami dan Panglima militer kami, saya menerima kalau orang-orang menyebut hal-hal buruk tentang saya setiap hari," sebutnya. (baca: Obama: Saya tak Bisa Larang Film Anti-Islam).
Sebelumnya Obama menyatakan film 'Innocence of Muslims' menjijikkan. "Ini tidak hanya menghina orang muslim, tapi juga Amerika. Karena kami adalah negara yang menyambut orang dari ras dan kepercayaan apapun. Kami adalah rumah bagi para warga Muslim yang berada di seantero negeri kami," kata Obama seperti dinukil AFP. (baca: Obama: 'Innocence of Muslims' Film Menjijikkan).