Senin 01 Oct 2012 01:15 WIB

Gelombang Serangan di Irak Tewaskan 32 Orang

Warga menyaksikan bangunan dan mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang terus melanda Irak.
Foto: Reuters
Warga menyaksikan bangunan dan mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Gelombang serangan bom dan penembakan di Irak menewaskan sedikitnya 32 orang dan mencederai 104 lain pada Ahad (30/9), kata beberapa pejabat keamanan dan medis.

Kekerasan terpusat di Baghdad dan daerah-daerah sekitarnya, Taji, Madain dan Tarmiyah, dimana seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan bahwa 25 orang tewas dan 59 cedera. Sumber-sumber medis menyebut jumlah kematian 28 dan 77 orang terluka.

Tiga bom mobil meledak di dekat Baquba, sebelah utara Baghdad, menewaskan tiga orang dan mencederai 19 lain, kata pejabat-pejabat keamanan dan seorang dokter.

Di sebelah selatan Baghdad, di Kut, sebuah bom mobil meledak di dekat pangkalan patroli sungai polisi, menewaskan satu warga sipil dan tiga polisi, dan mencederai tujuh orang, kata seorang kapten polisi dan seorang petugas medis.

Di kota Mosul, Irak utara, ledakan bom mobil di dekat patroli militer mencederai 15 orang, termasuk seorang prajurit, kata beberapa dokter dan polisi.

Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak, yang menewaskan lebih dari 240 orang dan mencederai 800 lain pada September.

Menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas sumber-sumber keamanan dan medis, sepanjang Agustus 278 orang tewas dalam serangan-serangan di Irak.

Serangan-serangan itu berlangsung setelah pemerintah Irak mengumumkan bahwa 325 orang tewas dalam kekerasan di Irak sepanjang Juli, yang menjadikannya sebagai bulan paling mematikan di negara itu dalam waktu hampir dua tahun.

Angka dari pemerintah biasanya lebih rendah daripada yang diberikan oleh sumber-sumber lain, namun jumlah korban pada Juli itu lebih tinggi dibanding dengan data yang dihimpun oleh AFP berdasarkan laporan dari aparat-aparat keamanan dan petugas medis.

sumber : Antara, AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement