Selasa 09 Oct 2012 20:15 WIB

NATO Puji Sikap Turki Soal Serangan Suriah

Turki-Suriah/ilustrasi
Foto: en.trend.az
Turki-Suriah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen pada Selasa memperingatkan bahaya peningkatan konflik di Suriah. Ia juga menyatakan memuji sikap Turki untuk menahan diri dalam menannggapi serangan Suriah di daerah perbatasannya.

"Saya memuji pemerintah Turki karena menunjukkan pengekangan diri dalam menanggapi serangan Suriah, yang (serangan itu, red.) benar-benar tidak dapat diterima," kata Rasmussen saat pergi ke pertemuan dua hari menteri pertahanan NATO.

"Jelas Turki memiliki hak untuk membela diri berdasarkan hukum internasional," katanya.

Rasmussen mencatat bahwa aliansi juga memiliki "semua rencana yang diperlukan bisa dilakukan untuk melindungi dan membela Turki jika diperlukan". 

"Kami berharap hal itu tidak akan diperlukan, kami berharap bahwa kedua negara akan menunjukkan kemampuan menahan diri dan menghindari eskalasi krisis," tambahnya.

Laporan-laporan di Ankara Selasa mengatakan, komandan militer tertinggi Turki Jenderal Necdet Ozel telah memeriksa tentara di Provinsi Hatay tenggara dekat dengan perbatasan Suriah, sehari setelah tembakan meriam Suriah mendarat di kota terdekat.

Meriam Suriah pekan lalu juga telah menewaskan lima orang di satu desa perbatasan Turki, yang kemudian memicu serangkaian serangan balasan serta pesan tegas dukungan dari NATO kepada Turki.

Parlemen Turki pada Kamis memberikan lampu hijau kepada pemerintah untuk menggunakan kekuatan militer terhadap Suriah jika perlu.

Para pejabat Senin mengatakan bahwa konflik Suriah tidak ada pada agenda menteri pertahanan, tetapi bahwa masalah itu mungkin akan dibahas secara informal.

Turki sebagai anggota aliansi memiliki hak untuk meminta bantuan militer guna menanggapi serangan di wilayahnya berdasarkan Pasal V, tetapi sejauh ini hanya memerlukan Pasal IV persekutuan, yang melibatkan konsultasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement