Selasa 09 Oct 2012 22:40 WIB

Pemikiran Romney Dinilai Masih Dangkal

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden AS Barack Obama bersama kandidat presiden dari partai Republik Mitt Romney.
Foto: Charlie Neibergall/AP
Presiden AS Barack Obama bersama kandidat presiden dari partai Republik Mitt Romney.

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Madeleine Albright menilai kritikan Romney terhadap Obama tidak substantif. Albright mengatakan kritikan itu adalah pemikiran dangkal terhadap suatu kebijakan luar negeri.

Albright yang menjabat di pos kementerian pada masa Presiden Bill Clinton itu mengaku sulit memahami kritikan Romney terhadap Obama terkait Timur Tengah itu. (baca: 'Obama Bawa Dunia di Ujung Tanduk').

Kata dia, pernyataan dari kelompok Partai Republik itu memang terdengar cukup baik. Hanya saja menurut dia, bagi mereka yang memiliki pemahaman yang baik tentang kebijakan luar negeri, pernyataan tersebut hanya akan menjadi klise, tidak mendasar, dan tidak solutif. (baca: Timses Obama: Romney Hanya Jago Retorika).

Albright mempertanyakan pemahaman mantan gubernur tersebut atas dunia Arab dan Timteng. Ia menerangkan kebijakan luar negeri tidak dapat dilalui dengan pemaksaan. Begitupun dengan seruan membentuk perdamaian. (baca: Romney: Iran tak Bisa Ditoleransi).

Di Timteng, terang dia kondisinya akan menjadi sulit jika seruan perdamaian diawali dengan gertakan atau melalui kekuatan. "Anda tahu perdamaian lewat kekuatan, kejelasan dan penyelesaian. Gagasan-gagasan itu bukanlah kebijakan luar negeri,” ujar Albright, seperti dikutip The Wall Street Journal, Selasa (9/10). (baca: Romney akan Pulihkan Kemesraan AS-Israel).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement