Selasa 23 Oct 2012 07:20 WIB

Bom Hantam Ibu Kota Suriah

Asap pekat membubung di sejumlah apartemen yang terkena serangan bom di kawasan Distrik Saif Ad-Daulah di Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Manu Brab
Asap pekat membubung di sejumlah apartemen yang terkena serangan bom di kawasan Distrik Saif Ad-Daulah di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Satu bom meledak pada Senin malam (22/10) di Kabupaten Rukin Addien di Ibu Kota Suriah, Damaskus, kata beberapa saksi mata.

Ledakan itu terjadi di Jalan Burnieh di Rukin Addien, kata beberapa saksi mata kepada Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Selasa (23/10) pagi, tanpa memberi perincian lebih lanjut.

Sementara itu, radio pro-pemerintah Sham FM menyatakan ledakan terjadi di dekat markas satu stasiun radio di daerah tersebut. Ditambahkannya, ledakan itu hanya menimbulkan kerusakan materil.

Daerah Rukin Addien dalam satu pekan belakangan telah menyaksikan serangan besar dari rumah-ke-rumah oleh prajurit pemerintah --yang melakukan penggeledahan untuk menemukan orang yang dicari atau senjata yang disembunyikan.

Ledakan di seluruh Suriah telah kian umum terjadi, terutama di Damaskus dan Kota Aleppo, Suriah utara. Pada Ahad (21/10), dua ledakan mengguncang Damaskus dan Aleppo, sehingga sejumlah orang tewas atau cedera.

Ledakan pertama terjadi di satu kantor polisi di Kabupaten Bab Tuma di Damaskus, menewaskan 13 orang dan melukai 29 orang lagi, kata media setempat.

Ledakan kedua mengguncang Aleppo, saat satu bom mobil meledak di depan rumah sakit Prancis di Jalan Zuhour, merenggut korban cedera dan kerusakan materil, demikian laporan media resmi.

Ledakan baru-baru ini berbarengan dengan kunjungan utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi ke Suriah, tempat ia menyerukan gencatan senjata selama Idul Adha, atau Hari Raya Qurban.

Dalam satu taklimat yang diselenggarakan pada Ahad (21/10) di Damaskus, setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad, Brahimi menyeru semua pihak dalam konflik agar mereka melaksanakan gencatan senjata dalam upaya mengakhiri kerusuhan secara permanen.

sumber : Antara, Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement