REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Kepala Sistem Peradilan Iran yang juga saudara Larijani, Ayatollah Sadeq Larijani memperingatkan Amerika jangan berharap lebih dengan menggelar negosiasi dengan Iran. Negosiasi, ujarnya, bukan jalan untuk memeras Iran.
"Orang-orang Amerika jangan membayangkan bahwa mereka dapat memeras bangsakita dengan duduk di meja perundingan dengan Iran," tegasnya, Rabu (7/11)
Iran dan AS putus hubungan sejak April 1980 saat mahasiswa Iran menuju kedutaan AS dan ditangkap oleh staf diplomat selama 444 hari.
Pemutusan hubungan lebih dari tiga dekade tersebut, kata Ali Larijani, tak bisa diperbaiki dalam waktu singkat.
"Hubungan dengan AS tidak mudah setelah semua tekanan dan kejahatan AS terhadap rakyat Iran. Hubungan tersebut tidak mungkin dibangun dalam semalam.
AS akan mulai menjadi bijaksana hanya jika memenangkan kepercayaan bangsa Iran," tuturnya.
Pengamat Iran yang juga mantan pejabat keamanan nasional AS, Gary Sick mengatakan, Obama akan sangat berhati-hati dalam memperbaiki hubungan dengan Iran.
Kesepakatan isu nuklir pun diharapkan dapat dinegosiasikan kedua negara.
"Obama telah menyiapkan pekerjaan berat ini dengan sangat hati-hati. Ia mempunyai pilihan untuk mencoba memotong beberapa kesepakatan isu nuklir dan ini sangat berarti bagi dia (Obama)," ujarnya.
Pekan lalu, mantan duta Iran untuk Paris dan PBB, Sadeq Kharrazi bahkan memuji Obama atas usahanya dalam mengurangi ketegangan antara Islam dan Barat. Obama juga dinilai bersikap lebih dekat ke Iran.