Sabtu 24 Nov 2012 09:24 WIB

Turki: Penempatan Rudal Patriot Murni Pertahanan

Dua anak kecil melambaikan bendera Turki dan Suriah dekat perbatasan dua negara
Foto: FOTO FILE
Dua anak kecil melambaikan bendera Turki dan Suriah dekat perbatasan dua negara

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Menanggapi keprihatian Rusia mengenai penggelaran rudal NATO di sepanjang perbatasan Turki-Syuria, Ankara menjamin aktivitas itu hanya memiliki tujuan pertahanan.

"Sistem rudal tersebut tak memiliki tujuan lain kecuali pertahanan. Meningkatnya ketegangan di Suriah telah memaksa kami mempertimbangkan semua kemungkinan," kata Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu kepada wartawan di Ibu Kota Turki, Ankara.

"Yang penting ialah keamanan negara kami dan rakyat kami. Masalahnya ialah mengenai mempertahankan perbatasan NATO," kata Davutoglu lagi.

Pada Rabu (21/11), Turki mengajukan permohonan resmi kepada NATO bagi penggelaran rudal Patriot di sepanjang perbatasannya yang menghadapi peningkatan ketegangan antara kedua negara bertetangga.

Pengajuan disampaikan setelah serangkaian bom nyasar Suriah mendarat di Turki, dan menewaskan lima orang.

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan NATO akan membahas permintaan Turki tanpa penundaan.

"Jika disetujui, penggelaran itu akan dilakukan sejalan dengan rencana pertahanan udara NATO. Terserah kepada negara anggota NATO yang menjadi tempat penggelaran Patriot," kata Rasmussen sebagaimana dikutip Xinhua.

Hingga kini hanya Amerika Serikat, Jerman dan Belanda menjadi negara NATO yang memiliki simpanan rudal Patriot.

Sebelumnya NATO telah dua kali memasang baterei rudal anti-pesawat tersebut di Turki, selama perang Irak 1991 dan 2003. Namun rudal itu tak pernah digunakan dan dipindahkan beberapa bulan kemudian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement