Senin 26 Nov 2012 08:35 WIB

Bom Hantam Gereja, 11 Orang Tewas

Rep: Umi Lailatul/ Red: Chairul Akhmad
Gereja St. Rita di Kaduna, Nigera  yang dibom beberapa waktu lalu (ilustrasi).
Foto: AP
Gereja St. Rita di Kaduna, Nigera yang dibom beberapa waktu lalu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAJI – Dua serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah gereja di barak militer Kota Jaji, Nigeria utara, pada Ahad (25/11).

Insiden tersebut menewaskan 11 orang dan melukai 30 orang lainnya. Juru Bicara Militer, Bola Koleosho, mengatakan bom meledak sekitar pukul 11.05 GMT, lima menit setelah misa dimulai.

Saat kejadian itu, sebuah bus tiba-tiba saja menabrak bagian samping Gereja Protestan Militer St. Andrew di negara bagian Kaduna. Selajutnya, bom kedua berasal dari mobil Toyota Camry. Bom tersebut diledakkan dari luar gereja tersebut 10 menit kemudian.

Sementara itu, perwira militer yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan ledakan pertama tidak menimbulkan korban.

''Para jemaat penasaran dan berkumpul di sekitar tempat kejadian untuk melihat puing-puing. Lalu, di saat itulah ledakan kedua terjadi,'' kata perwira militer itu kepada AFP.

Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, militer mencurigai Kelompok Boko Haram sebagai dalang dalam aksi ini. Kelompok ini sering menjadikan gereja, polisi dan simbol lainnya di Nigeria sebagai sasaran dalam pemberontakan berdarah.

Pemberontakan kelompok ini sudah dimulai sejak 2009 serta menewaskan sekitar 3.000 orang. Bulan lalu, setidaknya 10 orang tewas dan 145 orang lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri di gereja dan serangan balasan di Kaduna.

Sebelumnya, bom bunuh diri di tiga gereja pada Juni lalu telah memicu serangan balasan oleh massa Kristen. Serangan itu telah menewaskan puluhan umat Muslim. Jaji sendiri terletak sekitar 30 kilometer (20 mil) dari ibukota negara bagian Kaduna. Kota ini sering dilanda serangan mematikan yang diduga dilakukan kelompok Boko Haram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement