Selasa 27 Nov 2012 21:35 WIB

Media Suriah Siarkan Nama 142 Petempur Asing Tewas

 Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9).    (Manu Brabo/AP)
Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9). (Manu Brabo/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suratkabar Suriah pada Selasa (27/11) menyiarkan nama 142 petempur asing dari 18 negara tewas bersama tentara oposisi dalam kemelut Suriah.

Suratkabar pro-pemerintah "Al-Watan" menyiarkan daftar, yang dikirim Damaskus ke Dewan Keamanan PBB pada bulan lalu.

"Sebagian besar gerilyawan yang anggota jaringan Alqaidah, atau bergabung dengannya setelah tiba di Suriah," kata surat kabar itu dan menambahkan mereka memasuki Suriah melalui Turki dan Lebanon.

Di antara 142 orang itu 47 warga Arab Saudi, 24 Libya, 10 Tunisia, sembilan Mesir, enam Qatar dan lima Lebanon. Selain itu juga terdaftar 11 warga Afghanistan, lima Turki, tiga Chechnya, sorang Chad dan seorang Azerbaijan.

Sebagian besar petempur itu tewas Oktober dan November di provinsi Aleppo, Suriah utara, Homs di Suriah tengah, daerah Idlib di barat laut, Deir Ezzor di timur dan Hasakeh di timur laut, katanya.

Damaskus mengatakan tentara oposisi yang didukung warga asing itu bertanggung jawab atas pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang meletus Maret 2011.

Aksi kekerasan di Suriah itu menewaskan lebih dari 40.000 orang dalam 20 bulan, kata kelompok pemantau Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.

Pemberontakan itu pada awalnya hanya dilakukan melalui unjuk rasa menuntut pengunduran diri pemerintah Presiden Bashar al-Assad, dan merubah menjadi pemberontakan bersenjata setelah tindakan keras pemerintah terhadap kelompok oposisi itu.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement