REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak seluruh negara di dunia melibatkan perempuan di lembaga pemerintahan. Menurut PBB, sedikitnya 30 persen parlemen negara harus diisi oleh perempuan.
Direktur Eksekutif PBB untuk Wanita Michelle Bachelete mengatakan, sekarang ini jumlah wanita sekitar setengah dari populasi dunia. Namun di dalam pemerintahan, perempuan hanya menduduki kursi pemerintahan sebatas 20 persen secara global. Adapun diIndonesia hanya sekitar 18 persen kursi ditujukan untuk perempuan.
"PBB Perempuan sangat mendukung perlakuan spesial bagi perempuan, seperti kuota di parlemen sedikitnya sebanyak 30 persen. Angka ini berdasarkan kesepakatan internasional," ujarnya saat jumpa pers dengan wartawan di Ritz Carlton, Kuningan Jakarta, Selasa (4/12).
Bachelete menuturkan, Majelis Umum PBB pada tahun lalu telah mengeluarkan resolusi terkait partisipasi perempuan dalam dunia politik. Di dalam resolusi tersebut, kata Bachelete, mendesak seluruh negara dunia meningkatkan jumlah partisipasi wanita di semua level pemerintahan. Level tersebut terutama pihak pembuat keputusan negara.
"Negara-negara setuju ini merupakan hal penting untuk menciptakan persamaan dan perkembangan kedamaian dan demokrasi," tutur Bachelete yang juga mantan presiden Chili tersebut.