REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ketua dewan direksi Google, Eric Schmidt, rencananya akan berkunjung ke negara yang dinilai punya kebijakan internet paling ketat di dunia: Korea Utara.
Menurut sumber kantor berita Associated Press, Rabu (2/1), Eric berkunjung dalam misi kemanusiaan swasta yang dipimpin oleh mantan gubernur negara bagian New Mexico, Bill Richardson. Perjalanan tersebut akan menjadi yang pertama bagi bos Google.
Dalam pidato tahun barunya Senin (31/12), pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut negara tersebut sedang ada di tengah “revolusi industri” zaman modern.
Ia mendorong sains dan teknologi sebagai jalan menuju pembangunan ekonomi untuk negara miskin tersebut, dan berencana menyediakan komputer di setiap sekolah dan mesin digital untuk setiap pabrik.
Meski demikian, akses terbuka terhadap Internet untuk setiap warga negara bukanlah bagian dari strategi Korea Utara. Meski sejumlah warga dapat mengakses layanan Intranet domestik, sangat jarang ada yang memiliki izin secara bebas mengakses Internet.
Menurut Victor Cha, mantan spesialis Asia senior pada pemerintahan Presiden George W. Bush, sepertinya tidak mungkin Google akan mendorong peluncuran bisnis di Korea Utara.
“Barangkali yang paling menarik dari kunjungan ini adalah semata-mata ide itu,” ujar Cha, analis di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington.
Kim Jong Un “jelas memiliki ketertarikan tinggi terhadap hal-hal berbau modern. Jika Google merupakan langkah kecil pertama dalam memecahkan gelembung informasi di Pyongyang, hal ini bisa menjadi perkembangan yang sangat menarik.”