Jumat 18 Jan 2013 20:59 WIB

KBRI Pulangkan 109 WNI di Suriah

Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.
Foto: Abbas Kecam Serangan Suriah ke Kamp Pengungsi Palestina, Yarmouk
Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia Damaskus, Jumat memulangkan sebanyak 109 WNI ke Indonesia melalui Beirut, Libanon.

"Warga negara Indonesia dari Suriah yang akan dipulangkan itu ditampung di KBRI Libanon sebelum diberangkatkan ke Indonesia," demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat (18/1).

Pemulangan tersebut merupakan ketiga kalinya tahun 2013 semenjak pemulangan 123 WNI awal Januari (05/01) dan 70 WNI minggu lalu (12/01).

Jumlah keseluruhan WNI yang dipulangkan sejak awal bulan Januari hingga saat ini berjumlah 302 WNI, termasuk lima orang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan Strata 1 (S-1) di Suriah.

"Hingga saat ini, telah terdapat 57 WNI yang berkasnya telah selesai dan siap. Namun, KBRI Damaskus akan meningkatkan hingga akhir bulan Januari ini untuk dapat dipulangkan hingga 100 WNI lebih ke Indonesia sehingga diperkirakan dalam bulan Januari 2013 dapat dipulangkan lebih dari 400 WNI," demikian siaran pers itu.

Dalam rapat bersama Dubes RI untuk Suriah, Bapak Wahib Abdul Jawad, dengan Tim Satgas KBRI Damaskus (10/01) menetapkan status Darurat I untuk Suriah yang berarti KBRI Damaskus harus berupaya maksimal untuk melindungi dan membantu percepatan repatriasi WNI.

Tim Satgas KBRI Damaskus terus bekerja penuh dengan melakukan piket 24 jam untuk membantu pihak konsuler KBRI dalam upaya menerima kedatangan WNI yang sebagian besar adalah TKI/PLRT yang bekerja di Suriah.

Setelah kepulangan hari ini, WNI yang berada di Shelter KBRI Damaskus berjumlah 354 orang. Mereka masih menunggu penyelesaian masalah dan administrasi untuk kepulangan ke Indonesia melalu Beirut, Libanon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement