Rabu 15 Feb 2023 14:46 WIB

KBRI Damaskus Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa di Suriah

Bantuan dikumpulkan dari diaspora serta PPI di Suriah

Orang-orang berjalan melewati bangunan yang runtuh setelah gempa dahsyat di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Kamis, 9 Februari 2023. Gempa yang menghancurkan ribuan bangunan itu merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade.
Foto: Foto AP/Ghaith Alsayed
Orang-orang berjalan melewati bangunan yang runtuh setelah gempa dahsyat di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Kamis, 9 Februari 2023. Gempa yang menghancurkan ribuan bangunan itu merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, makanan, dan pakaian musim dingin untuk korban gempa bumi di Suriah.

Menurut Duta Besar RI untuk Suriah Wajid Fauzi, dua truk bantuan yang masing-masing dikirimkan ke Latakia dan Aleppo pada 12 Februari 2023 itu dikumpulkan dari diaspora Indonesia serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Suriah.

"(Penyaluran bantuan) ini kita lakukan dalam rangka memenuhi permintaan dari pemerintah Suriah yang meminta bantuan, dan ini kita lakukan sambil menunggu bantuan dari pemerintah Indonesia yang dikoordinasi oleh BNPB," kata Wajid, Rabu (15/2/2023)

KBRI juga telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri Suriah di Damaskus serta pihak berwenang terkait di Aleppo mengenai rencana pengiriman bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia.

Menurut Wajid, pemerintah Suriah membuka diri terhadap kedatangan bantuan asing dan menunjuk Bulan Sabit Merah Suriah sebagai lembaga untuk menyalurkan bantuan.

"Untuk kepentingan pendaratan pesawat, hingga saat ini otoritas Suriah masih menanti rincian nomor penerbangan dan manifes dari pemerintah Indonesia, yang selanjutnya akan kita gunakan sebagai rujukan dalam pengaturan pendaratan pesawat dan penyaluran bantuan," tutur dia.

Wajid pun telah memastikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Suriah, meskipun tercatat sebanyak 116 WNI terdampak bencana tersebut.

Sesaat setelah dua gempa besar mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, KBRI Damaskus segera bergerak untuk mengirim tim khusus ke wilayah yang cukup parah terdampak, yaitu Aleppo, Latakia, Hama, Homs, dan Tartus.

Tujuan dari pengiriman tim tersebut adalah untuk mendata kondisi lapangan dan memastikan ada atau tidaknya WNI yang terdampak.

Berdasarkan data KBRI Damaskus, terdapat 836 WNI memiliki izin tinggal di Suriah yang sebagian besar merupakan pekerja migran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement