Selasa 22 Jan 2013 03:07 WIB

Pelantikan Obama: “Rakyat kita–Masa depan kita”

US first lady Michelle Obama applauds and daughter Malia (left) looks on as US President Barack Obama delivers his inaugural address after he took the oath of office during swearing-in ceremonies on the West Front of the U.S. Capitol in Washington, January
Foto: Reuters/Jason Reed
US first lady Michelle Obama applauds and daughter Malia (left) looks on as US President Barack Obama delivers his inaugural address after he took the oath of office during swearing-in ceremonies on the West Front of the U.S. Capitol in Washington, January

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Barack Obama dilantik untuk kedua kalinya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dalam upacara di Capitol Hill, Gedung Kongres Amerika di Washington DC, Senin (21/1). Di depan ratusan ribu orang warga AS, presiden Afro Amerika itu menyampaikan pidato kenegaraannya.

Acara pelantikan Obama sebagai Presiden AS dan Joe Biden sebagai Wakil Presiden AS ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat meski musim dingin masih menyelimuti Washington DC. Para pendukung Obama dan Biden mengelukan kedua pasangan tersebut sambil mengibarkan bendera AS.

Kali ini Obama terlihat lancar mengucapkan sumpah jabatannya di depan sang istri, Michelle Obama dan kedua putri tercintanya, serta keluarga besarnya. Empat tahun lalu, sumpah jabatan Obama diambil dua kali karena pelantikan salah ucap. Senyum simpul keluarga Obama mengembang usai presiden bernama lengkap Barack Hussein Obama ini menuntaskan pengucapan sumpah jabatan.

Adapun tema resmi pelantikan masa jabatan kedua Presiden Obama dan Wakil Presiden Biden kali ini adalah “Our people–Our future” atau “Rakyat kita–Masa depan kita”. Acara pelantikan turut dihadiri mantan presiden AS sebelumnya, sejumlah tokoh ternama hingga selebritas AS. Termasuk penyanyi R&B kenamaan AS yang juga berkulit hitam, Beyonce Knowles yang menyanyikan lagu kebangsaan AS.

Dengan semangat yang menggebu-gebu dan optimisme membuncah, Obama mengajak semua warga AS untuk membangun negara bersama-sama. Di tengah perekonomian AS yang belum stabil, ia merangkul warganya menuju masa depan yang lebih baik. 

"Dengan usaha bersama dan tujuan bersama, beserta semangat dan dedikasi, marilah kita menjawab panggilan sejarah. Kemudian menyambut masa depan yang belum pasti ini agar melahirkan cahaya kebebasan. Terima kasih, Tuhan memberkati Anda, dan semoga Tuhan selamanya memberkati Amerika Serikat," kata Obama.

Obama secara resmi memulai tugasnya menjadi kepala negara AS. Ujian berat pun menanti Obama dalam mengemban tugas sebagai pimpinan negara adikuasa di benua Amerika ini. Ditemani Biden, untuk kali kedua Obama akan mengarungi perjalanan membangun AS yang cerah.

Langkah Obama di awal pemerintahannya kali ini juga secara terbuka memperjuangkan keberadaan kaum sesama jenis, yakni gay dan lesbian, termasuk imigran memiliki kesamaan level hidup di AS. Obama juga terang-terangan membuka diri bagi sebagian besar orang yang menganggap AS sebagai tempat untuk merubah nasib.

Dukungan Obama untuk menyetarakan kedudukan kaum gay dan lesbian di AS disampaikannya dalam pidato kenegaraannya. Dengan setelan jas berwarna hitam, Obama menegaskan perjalanan bangsa AS belum sempurna jika seluruh warga negeri Paman Sam tidak hidup dalam kesetaraan.

"Perjalanan kita (bangsa AS) belum selesai sampai saudara kita yang sesama jenis (gay dan lesbian) diperlakukan seperti orang lain di bawah hukum (yang sama). Karena jika kita benar-benar diciptakan sama atau setara, maka tentulah kasih sayang yang kita berikan ke sesama juga harus sama," kata Obama seperti dilansir Vanity Fair, Selasa (22/1) dinihari WIB.

Ini bukan kali pertama Obama menyatakan dukungannya terhadap kaum gay dan lesbian. Sebelumnya secara terbuka presiden yang pernah menetap di Indonesia ini menyatakan dukungannya terhadap perkawinan orang sesama jenis (gay dan lesbian)

Dukungannya itu ia nyatakan dalam wawancaranya dengan koresponden stasiun televisi ABC News di Washington DC pada Mei tahun lalu. "Pada saat tertentu, saya menyimpulkan bahwa menurut saya pribadi, pasangan sesama jenis harus dibolehkan menikah," kata Obama ketika itu.

Tidak hanya mengangkat isu kaum sesama jenis, Obama juga mengemban misi lainnya dalam pemerintahan barunya. Mulai dari masalah jaminan kesehatan, kepemilikan senjata, global warming hingga penyelesaian krisis yang terjadi di luar negeri.

Itulah sepenggal pidato pelantikan kedua Obama di Capitol Hill yang didengar masyarakat dunia luas. Kini, kita tunggu langkah konkret Obama apakah sesuai dengan yang dijanjikannya dalam pidato atau justru sebaliknya. Selamat bertugas, Presiden Barack Hussein Obama!.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement