Selasa 22 Jan 2013 19:22 WIB

Obama Perjuangkan Kaum Gay dan Lesbian di AS

Barack Obama resmi dilantik untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat, Ahad (21/1). Upacara pelantikan di Blue Room, Gedung Putih itu dipimpin Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts.
Foto: AP Photo/The New York Times, Doug Mills, Pool.
Barack Obama resmi dilantik untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat, Ahad (21/1). Upacara pelantikan di Blue Room, Gedung Putih itu dipimpin Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Barack Obama dilantik untuk kedua kalinya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dalam upacara di Capitol Hill, Gedung Kongres Amerika di Washington DC, Senin (21/1). Di depan ratusan ribu orang warga AS, presiden Afro Amerika itu menyampaikan pidato kenegaraannya.

Langkah Obama di awal pemerintahannya kali ini juga secara terbuka memperjuangkan kedudukan kaum sesama jenis, yakni gay dan lesbian. Dukungan Obama untuk menyetarakan kedudukan kaum gay dan lesbian di AS ini disampaikannya dalam pidato kenegaraannya.

Dengan setelan jas berwarna hitam, Obama menegaskan perjalanan bangsa AS belum sempurna jika seluruh warga negeri Paman Sam tidak hidup dalam kesetaraan level.

"Perjalanan kita (bangsa AS) belum selesai sampai saudara kita yang sesama jenis (gay dan lesbian) diperlakukan seperti orang lain di bawah hukum (yang sama). Karena jika kita benar-benar diciptakan sama atau setara, maka tentulah kasih sayang yang kita berikan ke sesama juga harus sama," kata Obama seperti dilansir Vanity Fair, Selasa (22/1).

Ini bukan kali pertama Obama menyatakan dukungannya terhadap kaum gay dan lesbian. Sebelumnya secara terbuka presiden yang pernah menetap di Indonesia ini menyatakan dukungannya terhadap perkawinan orang sesama jenis (gay dan lesbian)

Dukungannya itu ia nyatakan dalam wawancaranya dengan koresponden stasiun televisi ABC News di Washington DC pada Mei tahun lalu. "Pada saat tertentu, saya menyimpulkan bahwa menurut saya pribadi, pasangan sesama jenis harus dibolehkan menikah," kata Obama ketika itu.

Tidak hanya mengangkat isu kaum sesama jenis, Obama juga mengemban misi lainnya dalam pemerintahan barunya. Mulai dari masalah jaminan kesehatan, kepemilikan senjata, global warming hingga penyelesaian krisis yang terjadi di luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement