Senin 28 Jan 2013 05:28 WIB

Mursi Umumkan Keadaan Darurat, Jam Malam Diberlakukan

Policemen stand guard near a poster outside the constitutional court put up by supporters of Egyptian President Mohamed Mursi as they stage a sit-in, in Cairo December 23, 2012.
Foto: Reuters/Khalee Abdullah
Policemen stand guard near a poster outside the constitutional court put up by supporters of Egyptian President Mohamed Mursi as they stage a sit-in, in Cairo December 23, 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Presiden Mesir Mohamed Morsi mengumumkan keadaan darurat di tiga provinsi yang dilanda kerusuhan yang mengakibatkan lusinan orang tewas, memperingatkan dia siap mengambil langkah-langkah lebih jauh untuk menghadapi ancaman terhadap keamanan Mesir.

Langkah-langkah kedaruratan akan berlaku di provinsi Port Said, Suez dan Ismailia "selama 30 hari mulai tengah malam (2200 GMT Minggu)," kata Morsi dalam pidato di televisi negara, lapor AFP. ''Jam malam akan diberlakukan di tiga provinsi yang sama mulai pukul 9:00 malam hingga 6:00 pagi," tambahnya.

"Saya sudah mengatakan saya menolak langkah-langkah kedaruratan apapun namun saya mengatakan bahwa jika saya harus menghentikan pertumpahan darah dan melindungi rakyat maka saya akan bertindak," kata Morsi.

Dia memperingatkan bahwa dia siap untuk mengambil langkah-langkah lebih jauh jika kekerasan mematikan yang menyapu Mesir sejak Jumat tidak berakhir. "Jika diharuskan saya akan melakukan lebih banyak lagi demi Mesir. Ini adalah tugas saya dan saya tidak akan ragu," kata presiden memperingatkan.

Dia juga melambaikan ranting daun olive bagi kaum oposisi dan para pemimpin politik di seluruh Mesir, mengundang mereka untuk berbicara Senin, mengatakan "tidak ada alternatif untuk dialog".

Dia menambahkan dalam pidato singkatnya: "Tidak akan kembali ke kebebasan dan demokrasi ... aturan hukum dan keadilan sosial yang telah dirintis revolusi."

Kaum oposisi telah mengancam akan memboikot pemungutan suara parlementer mendatang jika Morsi tidak menemukan "solusi komprehensif" terhadap kerusuhan tersebut.

Front Penyelamatan Nasional, koalisi utama partai-partai dan gerakan-gerakan yang menentang kaum Islamis yang berkuasa, mengatakan pihaknya "tidak akan berpartisipasi" dalam pemungutan suara tersebut jika pemerintahan "penyelamatan nasional" tidak dibentuk.

Komentar Morsi muncul sesudah kerusuhan yang dipicu hukuman mati terhadap para penggemar tim sepak bola lokal mengguncang Port Said Mesir untuk hari kedua berturut-turut. Kejadian ini menewaskan enam orang dan melukai 460 orang lainnya, menurut para petugas medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement