Jumat 01 Feb 2013 05:29 WIB

Ini Dia Negara yang Bela Nuklir Iran

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, langkah Iran untuk menggunakan mesin pemutar pengayaan uranium yang lebih modern berada dalam batas-batas hukum.

Berbicara kepada wartawan di Moskow, Lavrov mengatakan, "Kami diberitahu oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa Iran akan menginstal sentrifugal generasi baru. Iran bagaimanapun melakukan segala sesuatu sesuai dengan komitmen mereka di bawah Perjanjian Perlindungan."

Perjanjian Perlindungan, yang ditandatangani antara IAEA dan Iran pada tahun 1974, menetapkan parameter untuk kegiatan nuklir Tehran. Republik Islam saat ini memperkaya uranium sampai 20 persen untuk kebutuhan pembangkit listrik dan penelitian medis.

"Iran melakukan kegiatan sesuai dengan komitmennya dalam kerangka kerja IAEA terkait Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT)," tegasnya, seperti dikutip IRNA.

Lavrov lebih lanjut menandaskan bahwa Iran tanpa ragu punya hak untuk mengembangkan program nuklir damainya dan bahkan dapat memperkaya uranium setelah IAEA menyelesaikan masalah yang tersisa terkait program nuklir.

Menurutnya, masyarakat internasional juga harus memberi respon positif terhadap langkah-langkah konstruktif Iran dan secara bertahap mengambil kebijakan untuk mencabut sanksi-sanksi atas Tehran.

"Kami mengajak semua pihak untuk mengambil langkah hati-hati terkait isu nuklir Iran dan perlu memperhatikan realita ini bahwa ancaman dan kekerasan terhadap Tehran akan menghalangi tercapainya kesepakatan di antara kedua belah pihak," ujarnya.

Dia memperingatkan bahwa skenario militer terhadap Iran akan memiliki konsekuensi yang sangat mengerikan bagi keamanan regional dan dunia.

 

Rusia mendukung hak Iran untuk memanfaakan energi nuklir damai dan menyelesaikan semua masalah terkait program nuklir melalui perundingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement