REPUBLIKA.CO.ID, SAMARRA -- Pria-pria bersenjata mengeksekusi tujuh anggota milisi anti-Alqaidah Irak dan mencederai seorang di satu pos pemeriksaan di Baghdad timur laut, Jumat (22/2).
Menurut laporan perwira polisi setempat, serangan itu terjadi di desa Halaiwat, dekat kota yang disengketakan Tuz Khurmatu, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Pria-pria bersenjata yang berseragam militer itu mengumpulkan para anggota milisi yang dikenal sebagai Sahwa atau Kebangkitan dari daerah tersebut dan menembak mereka. Perwira tersebut menambahkan seorang selamat, tapi dalam kondisi kritis.
Sahwa beranggotakan suku Arab Sunni yang bergabung dengan militer Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi Alqaidah mulai akhir 2006. Gerakan mereka, yakni membantu menyerang pemberontak.
Para anggota milisi Sunni yang masih memiliki hubungan dengan Alqaidah, secara reguler menargetkan para petempur Sahwa karena mereka menganggap kelompok itu sebagai pengkhianat.
Pemerintah Irak akhir Januari mengumumkan bahwa sekitar 41 ribu petempur Sahwa akan menerima gaji 500 ribu dinar atau setara 415 dolar AS sebulan, naik dari 300 ribu dinar atau setara 250 dolar AS.
Peningkatan gaji bagi Sahwa, serta kerja sama mereka dengan pasukan keamanan dan dinas sipil, telah lama menjadi tuntutan masyarakat Sunni.