REPUBLIKA.CO.ID,San Diego – Beberapa peristiwa terjebak di ruangan tertutup selama beberapa lama banyak ditemui di kota San Diego, California. Bahkan beberapa menuai permintaan ganti rugi sipil terhadap aparat hukum.
Salah satu pengalaman itu tercatat dalam memori seorang pengacara bernama Erubey Lopez. Dia sempat terkurung dalam penjara selama beberapa jam usai mengunjungi kliennya di penjara San Diego. “Telepon genggamku tidak terbawa karena ada aturan tidak boleh membawanya ke dalam penjara,” jelas si pengacara Erubey Lopez pada NBC usai keluar dari penjara, Selasa (26/2).
Dia masuk menemui kliennya akhir pekan lalu lalu sekitar pukul 20.20 waktu setempat. Setelah sekitar 1,5 jam, Lopez segera memanggil penjaga lewat interkom. Namun, tidak ada jawaban dari mereka di ruangan seberang. “Saat itu saya pikir ini gila kalau para penjaga sampai lupa ada saya di ruangan tadi. Tapi saya sedikit bersabar sampai mereka datang,” jelasnya.
Lewat dari sejam tidak ada tanda-tanda untuk membuka ruang terkunci tersebut. Lopez pun mulai memukul-mukul pintu dengan keras agar orang lain mendengarnya. Baru empat jam kemudian seorang petugas bergegas membukakan pintu baginya. “Bagaimana nasibku kalau tiba-tiba terkena serangan jantung, atau diabetesku kumat jika mereka sama sekali tidak mendengar teriakan mauoun keributan tadi? Tidak ada jalan keluar alternatif dari ruangan itu,” imbuh Lopez.
Kepala penjara San Diego Sherrif John Ingrassia hanya menyampaikan bahwa kejadian itu terjadi tidak sengaja. “Insiden ini patut disesalkan,” jelasnya pada San Diego Union-Tribune.
Ternyata bukan kali ini saja insiden terkunci di sebuah ruang tertutup San Diego terjadi. Pada musim semi lalu, seorang mahasiswa teknik University, Daniel Chong (24 tahun) terkunci di ruang pemeriksaan Badan Penanggulangan Narkoba (DEA) selama empat hari.
Parahnya, untuk bertahan hidup dia minum air seninya sendiri. Bahkan sempat tercetus keinginan untuk bunuh diri. Chong berada di ruangan tersebut karena tertangkap tangan mengisap mariyuana di apartemen kampusnya. Dia dijanjikan untuk segera dipulangkan ke rumahnya.
Petugas DEA akhirnya menemukan pemuda itu dalam keadaan lemas. Kemudian dia diangkut ke rumah sakit menggunakan ambulans. Selama tiga hari dia mendapat perawatan intensif karena mengalami gagal ginjal.
Pihak DEA meminta maaf pada Chong yang menuntut ganti rugi sekitar 20 juta dollar AS. Sementara si pengacara, Lopez mengatakan pada NBC belum berniat meminta ganti rugi serupa.