REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Seorang perempuan Swiss yang diculik oleh sayap Alqaidah di Yaman selama satu tahun akhirnya dibebaskan pada Rabu (27/2) waktu setempat. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Yaman kepada Xinhua.
"Sylvia Abrahat, guru Swiss yang bekerja di satu sekolah bahasa Inggris di Kota Pelabuhan Al-Hodayda di Yaman barat dan diculik oleh anggota Alqaidah pada Maret tahun lalu dibebaskan pada Rabu melalui penengahan suku," kata pejabat yang tak mau disebutkan jati dirinya itu.
"Abrahat diserahkan kepada pemerintah di Provinsi Shabwa di bagian tenggara, tempat perundingan tersebut berlangsung," kata pejabat itu seperti dilansir Xinhua, Kamis (28/2) pagi. Namun, ia tak bersedia menjelaskan apa tuntutan yang diajukan kelompok Alqaidah tersebut.
Secara terpisah, seorang spesialis mengenai masalah Alqaidah mengkonfirmasi "perundingan yang berhasil tersebut" yang berujung pembebasan perempuan Swiss itu.
"Saya diberitahu malam ini dari beberapa sumber yang dekat dengan penengah suku dan anggota Alqaidah bahwa perundingan mengenai pembebasan sandera Swiss telah berakhir dengan keberhasilan pada Rabu pagi," kata Abdelrazak al-Jamal.
"Belum ada keterangan mengenai perincian tentang kesepakatan yang dicapai," ia menambahkan.
Orang asing sering diculik di Yaman oleh anggota Alqaidah atau anggota suku yang meminta tebusan atau pembebasan rekan mereka yang dipenjarakan. Kebanyakan orang yang diculik itu dibebaskan tanpa cedera.