REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama terjadwal mengunjungi Israel dan Palestina. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kunjungan tersebut reaksi puncak negaranya mengenai situasi di kawasan.
Kunjungan Obama ke Palestina tersebut merupakan rangkaian kunjungan diplomatik. Kerry akan lebih awal bertolak ke zona sengit itu. Delegasi Kementerian Luar Negeri AS sudah berada di Palestina sejak hari ini, Kamis (28/2).
"Saya ingin berkonsultasi. Presiden ingin mendengarkan," kata Kerry saat lawatan awalnya ke Jerman dan Uni Eropa.Saudi Gezate mengabarkan Gedung Putih menjadwal kunjungan Obama pada Rabu (20/3) mendatang.
Kunjungan tingkat tinggi itu akan berlangsung selama tiga hari. Kedatangan Obama adalah pertama kali sejak dirinya menjadi presiden 2009 lalu.
Obama pernah bertandang ke kawasan pada 2008 silam. Tapi, kunjungannya waktu itu hanya sebagai anggota senator dari Partai Demokrat. Reuters melansir kunjungan kali ini telah mengundang spekulasi keamanan global.
Terutama mengenai perundingan. Obama juga akan melihat kondisi Masjidil Aqsha.Perundingan damai antara Israel dan Palestina yang terhenti sejak 2010 ditaksir menjadi agenda utama, selain persoalan pemukiman ilegal.
Kedekatan Washington dan Tel Aviv tidak membawa Gedung Putih pada aksi membela Zionis Israel sepenuhnya. Paman Sam pernah mengecam tindakan Negara Yahudi itu yang nekat memperluas kawasan pemukiman ilegal di wilayah milik Palestina.
AS menilai tindakan tersebut adalah sepihak dan mengancam upaya perdamaian dua negara. Namun, AS menolak memberi pengakuan dan peningkatan status Palestina menjadi negara nonanggota di Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun lalu.