Ahad 10 Mar 2013 08:29 WIB

Ini Ultimatum Turki untuk Kelompok Teroris

Bendera Turki
Bendera Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA---Pemerintah Turki akan bertindak sebagai perantara selama proses perdamaian yang berlangsung kalau anggota kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) meletakkan senjata mereka, kata Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (9/3).

Erdogan mengeluarkan pernyataan itu di provinsi yang didominasi orang Kurdi, Siirt, di bagian tenggara negeri tersebut, kata harian seempat Hurriyet Daily News.

Perundingan perdamaian yang digagas oleh pemerintah diluncurkan pada pengujung Oktober tahun lalu, dengan tujuan melucuti senjata anggota PKK, yang telah terlibat konflik dengan pemerintah selama beberapa dasawarsa.

Namun, menurut laporan satu harian setempat tentang isi pertemuan antara pemimpin PKK --yang dipenjarakan Abdullah Ocalan-- dan tiga wakil Kurdi menghambar proses itu, demikian laporan Xinhua.

PKK, yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata pada 1984, dalam upaya mendirikan negara suku di Turki tenggara. Sejak itu, lebih dari 35.000 orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan kelompok tersebut.

Kehadiran militer PKK di Wilayah Kurdistan Irak, yang digunakan sebagai landasan serangan terhadap Turki, telah membuat militer Ankara sering melancarkan serangan darat, udara dan artileri ke wilayah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement