REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Tidak ada korban jiwa kali ini, tapi sedikitnya 13 orang mengalami luka-luka. 

Salah satu korban penembakan tersebut dalam keadaan kritis di rumah sakit. Insiden penembakan sendiri terjadi di Tyler House, New York Avenue, Washington, pukul 02.10, Senin (11/3) waktu setempat. 

Belum diketahui dalang insiden penembakan kali ini. Yang pasti, kejadian ini menambah kecemasan warga AS atas maraknya peristiwa penembakan belakangan.

''Saya mengumpulkan uang hanya untuk segera keluar dari tempat (kawasan) ini,'' kata salah satu warga sekitar Tyler House, Tonya Bridges  seperti dilansir Washington Post, Selasa (12/3). 

Perempuan berusia 36 tahun ini sedang mengandung anak pertamanya. Dia mengatakan tidak ada alasan membiarkan generasinya mendatang mengalami traumatik lantaran maraknya insiden penembakan. 

USA Today melansir adegan penembakan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata dengan menggunakan dua mobil. Orang-orang yang berjalan di sekitar trotoar tampak panik mencari tempat berlindung menghindari peluru tajam.

Beberapa pejalan kaki tidak dapat mencari perlindungan, hanya menunduk dan tiarap di rerumputan. Serangan penembakan dilakukan dari dalam mobil yang melaju dengan kecepatan cukup tinggi. 

''Semua orang berteriak dan meminta pertolongan. Mereka memberondong peluru langsung ke arah kami,'' kata salah satu korban penembakan yang selamat, Jonique Douglas (21).

Ikuti Whatsapp Channel Republika