Ahad 17 Mar 2013 18:20 WIB

Presiden Baru Cina Akan Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Cina Xi Jinping
Presiden Cina Xi Jinping

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping menutup Kongres Rakyat Nasional (NPC) 2013 di Beijing, Ahad (17/3) waktu setempat. Struktur pemerintahan baru selama lima tahun mendatang, menjadi hasil akhir gelaran politik terbesar di negara tersebut.

Jinping yang baru terpilih pada Kamis (14/3) lalu mengatakan, perubahan besar akan terjadi dalam kepemimpinannya mendatang. Cina disebutnya akan mengalami apa yang diistilahkan dia sebagai 'renaisans besar. ''Kami menyerukan kegigihan untuk melanjutkan mimpi-mimpi Cina yang belum terwujud,'' kata Jinping dihadapan 3.000 anggota parlemen seperti dilansir, Aljazirah, Ahad (17/3).

Pria 58 tahun ini berdiri dipodium selama 25 menit menyampaikan misi pemerintahannya mendatang. Dalam pidatonya, kemajuan ekonomi menjadi bagian yang akan dipertahankan oleh pemerintahan Jinping. Bukan saja mempertahankan, menurutnya kemajuan tersebut tidaklah akurat jika membuat dikotomi miskin dan kaya diantara 1,3 miliar penduduknya.

Pendahulunya, Wen Jiabao memang diakui dunia internasional membawa Cina menjadi raksasa ekonomi terbesar di dunia selama satu dekade. Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,8 persen saban tahunnya, mengalahkan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).

Akan tetapi keberhasilan pertumbuhan itu tidak dirasakan rakyatnya sendiri. Reuters mengatakan kekecewaan rakyat mulai menyasar kelompok-kelompok kaya di pemerintahan. Akar rumput mengalami pemiskinan selama dua periode kepemimpinan Jiabao.Kemiskinan mencapai 13 persen, dengan nilai pendapatan rata-rata kurang dari 1,25 dolar AS per hari.

Rakyat menengah ke bawah menanggapi pertumbuhan ekonomi, yang hanya dirasakan kelompok pejabat dan konglemerat semata. Hal ini memicu kritik tajam bagi Partai Komunis Cina (PKC). Partai tunggal ini tidak lekang menguasai pemerintahan dan parlemen.

Jinping mendengarkan keluhan tersebut. Dia mengatakan, kemajuan ekonomi adalah keinginan rakyat Cina. Anak dari keluarga militer ini menegaskan, keinginan itu hanya bisa dicapai dengan menempatkan kebijakan pemerintah Cina seperti kemauan dan ideologi rakyat Cina.

Dalam pidatonya, Jinping juga menyinggung perilaku korupsi pejabat yang tidak akan ditoleransi. Ia juga menjawab tantangan keamanan global dengan memaksimalkan fungsi militer Cina. Tirai Bambu menurutnya akan berhadapan dengan banyak tantangan keamanan. Baik regional maupun di tingkat global.

Aktifnya Cina di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK-PBB) membuat Jinping tetap mempertahankan fungsi presiden sebagai Komandan Tertinggi Angkatan Perang Cina. ''Kita tegas melindungi kedaulatan dan teritori. Ikut dalam keamanan (internasional),'' ujarnya.

NPC diselenggarakan setelah PKC melangsungkan transformasi kepemimpinan partai tahun lalu. Jinping menggantikan Jiabao yang juga sebagai Pimpinan PKC. Rangkap jabatan sebagai presiden dan pimpinan partai adalah tradisi politik di negeri itu.

Selain menunjuk Jinping sebagai presiden sampai 2018 mendatang. NPC juga memberikan kursi perdana menteri kepada Li Kieqang. Kieqang adalah orang terkuat kedua di PKC.

Kieqang berhak untuk membentuk kabinet dan menjalankan pemerintahan dalam negeri. Kieqang dibantu oleh empat wakil perdana menteri yang juga dipilih melalui NPC. Beberapa menteri di pos strategis juga telah disetujui Konres. Diantaranya Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Keungan Lou Jiwei. BBC News mengatakan semua pejabat di kabinet adalah nama-nama petinggi di PKC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement