REPUBLIKA.CO.ID, DENHAAG -- Di tengah dinginnya cuaca kota Denhaag , Belanda di musim semi, aksi spontanitas gerakan kecil Ricky Risolles, seniman muda warga negara Belanda keturunan Indonesia, berhasil menggerakkan lebih dari 200 orang untuk menarik tarian "Poco-Poco"
.
"Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, Retno Marsudi pun tidak tahan untuk turut membaur dalam kerumunan di tenda Pasar Malam Indonesia yang berlangsung di lapangan Malieveld, Den Haag," demikian disampaikan Ayesha Nabila, Bachelor candidate in Industrial Design Engineering, The Hague University of Applied Sciences Ahad (24/3).
Aksi Flashmob Poco-Poco yang dilakukan Ricky Risolles, yang hanya berkaos oblong awalnya hanya sekedarnya melangkahkan kaki dan menggoyangkan anggota tubuhnya mengikuti irama yang keluar dari kotak stereo kecil yang disanggahkan di bahunya.
Justru aksinya itu berhasil menarik perhatian pengunjung satu per satu untuk memuaskan rasa keingintahuan. Tak pudar semangat pengunjung oleh dinginnya musim semi di Belanda, beberapa orang pun turut berdansa tanpa menghiraukan dingin yang menusuk kulit.
Dubes Retno Marsudi pun turut membaur dalam kerumunan, tidak mau kalah dengan warga Indonesia yang sudah familiar dengan gerakan ini, banyak warga Belanda pengunjung Pasar Malam Indonesia 2013 yang terpikat dan berpartisipasi dalam tarian Poco-Poco ini.
Poco-poco di depan area Pasar Malam Indonesia 2013 ini merupakan inisiasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan Indonesia Nederland Youth Society. Aksi ini cukup menarik perhatian publik yang pada saat itu sedang melintas.
Ahmad, pelajar yang sedang menjalankan tugas kuliahnya di Royal Naval institute mengakui sangat luar biasa. "Saya menari itu sambil merinding, melihat begitu banyaknya animo masyarkat tidak hanya orang Indonesia tetapi juga Belanda yang begitu bersemangat untuk ikut bernari dan bersosialisasi".