REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Juru runding perdamaian Israel, Tzipi Livni, Ahad waktu setempat mengesampingkan Turki mengampil peran segera dalam menghidupkan kembali pembicaraan dengan pihak Palestina.

Livni melontarkan pernyataannya beberapa saat sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, meninggalkan Turki menuju Israel.

Kerry melontarkan gagasan soal Turki yang memainkan peran penting dalam proses perdamaian Palestina-Israel. Dia mengungkapkannya saat jumpa pers di Istanbul, Turki, Ahad pagi.

Ketika ditanya soal gagasan Kerry tersebut, Livni mengatakan kepada radio publik,"Gagasan itu menarik, tetapi perlu waktu."

Livni, yang juga menteri kehakiman, ditugaskan memimpin usaha-usaha Israel memperbarui perundingan langsung dengan pihak Palestina yang macet beberapa pekan setelah diluncurkan pada September 2010. Perundingan macet karena terjadi percekcokan soal pembangunan permukiman Yahudi oleh Israel.

"Kami akan pelajari kontribusi negara-negara regional," kata mantan menteri luar negeri itu. "Pemimpin regional penting, setiap pemimpin Palestina yang ingin berunding tentu harus mendapat dukungan negara-negara lain di kawasan.''

''Tetapi untuk saat ini, kami sepenuhnya terlibat dalam usaha-usaha memulai kembali perundingan langsung yang dibantu pihak Amerika," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika