Rabu 24 Apr 2013 17:29 WIB

Tentara Suriah Pembajak Twitter AP

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
Social media of Twitter. (illustrationa)
Social media of Twitter. (illustrationa)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kelompok peretas di Suriah mengaku bertanggung jawab atas berita palsu ledakan Gedung Putih,  Selasa (23/4) waktu Amerika Serikat (AS) atau Rabu (24/4) dini hari waktu Indonesia.

Kelompok tersebut membobol akun resmi kantor berita Associated Press di Twitter dan mengabarkan Presiden Barack Obama dalam kondisi kritis. Kanal berita Aljazeera melansir kelompok peretas adalah tim khusus perang jaringan asal Suriah.

Tidak dijelaskan satuan ini punya poros ke Tentara Pemberontak Suriah (FSA), Koalisi Oposisi Suriah (SNC), atau bagian dari tentara rezim Presiden Bashar al-Assad. Akan tetapi, kelompok ini menamakan diri sebagai Tentara Elektronik Suriah.

Satuan ini membobol akun Twitter resmi AP bernama @AP. Mereka menuliskan pemberitaan tentang pengeboman di Markas Utama AS, Gedung Putih, dan menuliskan Obama dalam kondisi darurat akibat luka-luka.

Berita itu muncul saat Selasa (23/4) waktu AS, atau Rabu (24/4), sekira pukul 00:15 WIB. ''@AP: Breaking: Two Explosions in the White House and Barack Obama is injured," tulis peretas tersebut. Atau diartikan, ''@AP: Berita singkat: Dua Ledakan Terjadi di Gedung Putih dan Barrack Obama dalam kondisi terluka.''

AP merupakan kantor berita resmi yang berkantor di New York, AS. Kantor pemberitaan ini merupakan lembaga ''rujukan'' informasi bagi hampir semua kantor berita di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement