Kamis 25 Apr 2013 14:23 WIB

Lagi, Biksu Tibet Lakukan Bakar Diri

Protes pembebasan Tibet oleh sejumlah biksu aktivis
Foto: Corbis/AP
Protes pembebasan Tibet oleh sejumlah biksu aktivis

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Aksi bakar diri biksu Tibet kembali terjadi. Dua biksu di baratdaya Cina tewas dalam insiden pengorbanan diri terkini dalam serangkaian protes menentang kebijakan Beijing.

Lobsang Dawa dan Konchog Woeser pada Rabu membakar tubuh mereka sendiri di daerah administrasi Aba, Provinsi Sichuan, tempat aksi serupa sering dilakukan, kata Radio Free Asia (RFA) yang berbasis di AS dan kelompok HAM Free Tibet yang berbasis di Inggris.

"Semua warga Tibet yang memilih melakukan aksi pengorbanan diri merasa mereka tidak mempunyai pilihan lain untuk membuat Cina dan dunia mendengarkan suara mereka," kata Direktur Free Tibet Eleanor Byrne-Rosengren dalam sebuah pernyataan.

Menurut RFA, para biksu berdoa untuk dua rekannya yang berusia 20 dan 23 tahun itu, dan jasad keduanya akan dikremasi pada Kamis (25/4).

Lebih dari 110 warga Tibet melakukan aksi bakar diri sejak 2009, sebagian besar diantaranya tewas akibat luka yang diderita, dalam berbagai aksi demonstrasi menentang kebijakan Cina yang mereka anggap menindas.

Beijing menolak anggapan tersebut dengan menunjukkan bukti adanya investasi yang signifikan di kawasan berpenduduk mayoritas kaum Tibet tersebut. Beberapa kalangan menilai pertumbuhan ekonomi di kawasan itu memicu derasnya arus masuk etnis Han dan mengikis budaya tradisional Tibet.

Menurut RFA, pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di kawasan tersebut, bahkan terkadang memblokir saluran komunikasi.

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak kaum Tibet yang dipenjara dengan tuduhan memicu protes dan menyebarkan informasi mengenai insiden tersebut ke seluruh dunia.

Beijing mengecam aksi-aksi semacam itu dan melemparkan kesalahan pada pemimpin Tibet, Dalai Lama yang tengah mengasingkan diri. Ia dituding memanfaatkan kaum Tibet untuk kepentingan gerakan separatisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement