REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Warga Negara India yang menjadi tahanan di Pakistan dilaporkan meninggal dunia, Kamis (2/5) pagi waktu setempat. Pekan lalu, ia sempat diserang sesama narapidana.
Sarabjit Singh, yang dijatuhi hukuman mati 16 tahun yang lalu karena dituduh sebagai mata-mata India, meninggal dunia pada pukul 01.00 waktu setempat. "Sebelumnya ia koma selama lima hari terakhir," kata seorang dokter senior di rumah sakit Jinnah di kota Lahore, Pakistan timur, kepada AFP.
Pengacara Singh, Owais Sheikh mengkonfirmasi kematian narapidana berusia 49 tahun. Sheikh mengatakan jenazah kliennya kini telah dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit. Dokter mengatakan jenazahnya akan diotopsi.
Singh menderita beberapa luka, termasuk tengkorak retak, ketika enam tahanan lainnya menyerangnya pada Jumat pekan lalu. Kepalanya dipukul dengan batu bata. "(Kematiannya) sudah dikhawatirkan. Kondisinya lebih dari kritis dan ia kemungkinan kurang bisa bertahan untuk hidup," kata Sheikh.
Sheikh mengatakan kliennya telah menerima ancaman setelah eksekusi separatis Kashmir di India. Tak hanya Singh yang terancam hukuman mati, Mohammed Afzal Guru digantung di New Delhi pada 9 Februari karena terlibat serangan mematikan di parlemen India pada 2001 lalu.
Singh dihukum karena diduga terlibat dalam serangkaian serangan bom di Provinsi Punjab, Pakistan yang menewaskan 14 orang pada 1990. Permohonan ampunannya ditolak pengadilan dan mantan presiden Pervez Musharraf.
Keluarganya bersikeras ia adalah korban dari kesalahan identitas dan juga karena kurang berhati-hati sehingga tersesat di seberang perbatasan.