REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Lembaga kepresidenan Mesir membantah desas-desus yang beredar bahwa Presiden Mohamed Mursi bermaksud menduduki jabatan perdana menteri dalam perombakan kabinat yang bakal terjadi, demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA. "Ada musyawarah mengenai pengisian jabatan tersebut kepada tokoh lain," kata Juru Bicara Presiden Mesir Omar Amer sebagaimana dikutip MENA.
"Kualifikasi akan menjadi kriteria dasar bagi perombakan kabinet mendatang," kata Amer.
Perdana Menteri saat ini Hesham Qandil telah menghadapi kecaman luas dari oposisi sehubungan dengan "penampilan buruk" pemerintahnya, dan pemecatan dia telah menjadi tuntutan utama oposisi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Pada penghujung April, Mursi mengumumkan perombakan kabinet yang akan terjadi dan mengatakan mereka yang sangat memenuhi syarat akan mengemban tanggung jawab tersebut sementara yang tidak mempunyai prestasi akan diganti.
Menurut pengulas politik, perombakan sebagian anggota yang diperkirakan akan meliputi enam menteri tampaknya takkan memuaskan oposisi di negeri itu, yang menuntut perubahan total pemerintah dan pemecatan Qandil.