Selasa 07 May 2013 06:03 WIB

Pemimpin Chechnya Sebut Pengebom Boston Setan

 Foto yang dirilis oleh FBI pada Kamis (18/4), menunjukkan dua orang tersangka yang diduga terkait dalam kasus pemboman di Boston, Senin (15/4) lalu.    (AP/FBI)
Foto yang dirilis oleh FBI pada Kamis (18/4), menunjukkan dua orang tersangka yang diduga terkait dalam kasus pemboman di Boston, Senin (15/4) lalu. (AP/FBI)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov hari Senin menyebut dua orang etnik Chechnya tersangka pembom Marathon Boston sebagai "setan" yang tidak memiliki kaitan dengan republiknya yang terletak di pinggiran selatan Rusia.

"Hari ini saya bisa mengatakan secara pasti bahwa Tamerlan dan Dzhokhar (Tsarnaev) adalah setan kehidupan nyata -- setan penuh," kata Kantor Berita Interfax mengutip pernyataan Kadyrov kepada wartawan di Chechnya, lapor AFP.

"Syukurlah, Tamerlan tewas,Dzhokar ditahan. Jika tidak, mereka bisa menimbulkan duka pada keluarga orang-orang yang tidak berdosa."

Kedua bersaudara itu dibesarkan di eks-republik Sovyet Kyrgyzstan. Sang kakak Tamerlan diduga pergi ke Chechnya ketika melakukan kunjungan enam bulan ke Rusia selatan tahun lalu.

Badan-badan keamanan AS masih menyelidiki apakah kakak-beradik itu memperoleh keahlian dalam pembuatan bom dari gerilyawan garis keras yang memerangi pasukan Rusia selama dua dasawarsa.

Namun Kadyrov, yang didukung oleh Kremlin - meski pernah berperang bersama para pejuang Chechnya sebelum beralih pihak - mengatakan, tidak berniat membela kakak-beradik Tsarnaev walau mereka keturunan Chechnya."Saya tidak ingin mengatakan satu kata pun untuk mendukung mereka," kata Kadyrov.

Ia juga mengatakan, kesalahan atas insiden itu seharusnya ditimpakan pada keluarga kakak-beradik itu dan negara-negara tempat mereka dibesarkan."Mereka dibesarkan di Kyrgyzstan, dan mereka melakukan persiapan di beberapa negara lain," kata Kadyrov tanpa penjelasan terinci lebih lanjut.

"Orang tua mengirim mereka ke AS atas kemauan mereka sendiri dan itulah hasil kalian," tambahnya.Orang-tua Tsrarnaev tinggal di republik berdekatan Dagestan sampai mereka pergi bersembunyi setelah mengadakan satu-satunya jumpa pers pada akhir bulan lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement